Site icon Berita Kota Makassar

Semen Tonasa Komit dengan Pemkab Pangkep

PANGKEP, BKM — Komitmen Semen Tonasa dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkep dalam hal pengelolaan sampah, kini semakin terlihat.
Bertempat di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, telah dilakukan penandatanganan prasasti pendirian Plant BADRIAH (Bahan Bakar dari Sampah) oleh Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, Sabtu (15/7).
Plant yang merupakan tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar pertama di Indonesia Timur ini sendiri merupakan hasil inisiasi dan kerja sama antara PT Semen Tonasa dan Pemerintah Kabupaten Pangkep, serta didukung Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Selain Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, hadir pula dalam kegiatan ini Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau, Wakil Bupati (Wabup) Pangkep, Syahban Sammana, Direktur Utama PT Semen Tonasa, Asruddin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkep, Thamrin Taba, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan kecamatan, para pimpinan BUMN/BUMD, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, serta para tamu undangan lainnya.
Thamrin Taba selaku Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkep mengatakan, pembangunan fasilitas pengolahan sampah ini merupakan salah satu jawaban terhadap persoalan sampah yang ada di Kabupaten Pangkep.

”Jadi sampah yang masuk ini nantinya kemudian akan dipilah antara sampah yang memiliki nilai ekonomis, sampah untuk kebutuhan kompos, dan sampah lainnya yang akan dijadikan bahan bakar, untuk kemudian digunakan PT Semen Tonasa,” ucapnya.
Thamrin menambahkan, menurut hasil pengujian PT Geoservices, nilai kalor yang dihasilkan bahan bakar dari sampah ini di atas dari yang dipersyaratkan PT Semen Tonasa.
Di tempat yang sama, Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau (MYL) mengungkapkan, sejak awal menjabat dirinya sudah memikirkan tentang sampah di Pangkep.
”Saya merasa resah dengan masalah sampah ini. Namun, Insya Allah dengan pembangunan plant BADRIAH ini, saya optimis masalah sampah di Kabupaten Pangkep bisa terselesaikan dengan baik. Ke depannya, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah sudah tidak kita gunakan lagi. Penyortiran dan pengolahan sampah langsung dilakukan di lokasi RDF ini,” kata Bupati MYL.
Sementara itu, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengungkapkan, pengelolaan sampah RDF di Kabupaten Pangkep ini adalah pertama di Provinsi Sulsel. Sekaligu juga pertama di Indonesia Timur.
”Program pengolahan sampah berbasis RDF ini merupakan teknologi yang paling tepat guna untuk diimplementasikan di Pangkep. Terlebih di Pangkep sini ada Semen Tonasa yang siap menyerap seluruh bahan bakar hasil pengolahan sampah ini nantinya. Sehingga, kami di Pemprov sangat mendukung agar hal ini bisa segera terealisasi,” kata Sudirman Sulaiman.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Semen Tonasa, Asruddin, sangat mendukung pembangunan RDF ini. ”Tentu saja kami sangat mendukung pembangunan Plant BADRIAH dan impelementasi RDF di Pangkep. Secara prinsip, pengolahan sampah berbasis RDF ini sejalan dengan komitmen Semen Tonasa untuk terus meningkatkan penggunaan berbagai energi alternatif. Sekaligus mendukung Kebijakan Keberlanjutan SIG serta Kementerian BUMN. Di Semen Tonasa sendiri, kami telah mulai melakukan investasi dengan membangun berbagai fasilitas penunjang, yang nantinya akan digunakan untuk loading bahan bakar dari sampah, ke dalam mesin produksi kami,” jelas Asruddin.
Saat ini, dengan penggunaan energi alternatif dari limbah pertanian seperti sekam pagi, bonggol jagung, dan tankos kelapa, kami berhasil mensubstitusi penggunaan batu bara sebagai bahan bakar hingga di atas 10 persen subtitusi energi panas.
”Dengan bahan bakar dari RDF ini nantinya, kami optimis bisa mensubtitusi hingga 25 persen energi panas,” tutupnya. (mir)

Exit mobile version