MAKASSAR, BKM — Makassar Cor City Arena (Macca) gagal tender. Salah satu proyek strategis Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto dan Wakil Wali Kota Fatmawati Rusdi tersebut terpaksa akan ditender kembali. Namun sebelum proses tender diulang, ada beberapa persoalan yang harus dibenahi terlebih dahulu.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto usai meresmikan Sekretariat Apindo Sulsel, Kamis (20/7) di Jalan Cendrawasih, menerangkan penyebab proyek Macca gagal tender karena anggaran yang disiapkan Pemkot Makassar untuk membangunkan sarana olahraga di kawasan Untia tersebut dinilai belum cukup.
Akibatnya, dari lima perusahaan yang lolos prakualifikasi, tak satupun yang memasukkan penawaran. Walaupun Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa juga sudah melakukan perpanjangan masa penawaran.
Pemkot Makassar sendiri menyiapkan anggaran sebesar Rp270 miliar untuk membangun proyek tersebut. Namun tidak ada perusahaan yang berani untuk memasukkan penawaran karena dikhawatirkan bakal merugi jika mengerjakan proyek itu.
Danny mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terlebih dahulu, berapa idealnya kebutuhan anggaran untuk membangun Macca. “Kalau proyek Macca itu kan gagal tender lagi karena rupanya anggarannya tidak cukup. Tidak ada yang masukkan (penawaran), makanya kita evaluasi. Kita tambah anggarannya. Kita tender lagi. Tidak apa-apa karena ini memang multiyears,” ungkap Danny.
Dia mengatakan akan menyerahkan sepenuhnya ke manajemen konstruksi untuk mengevaluasi berapa tambahan anggaran yang dibutuhkan. Setelah itu, kebutuhan anggaran akan diusulkan di APBD Perubahan 2023 dan selanjutnya baru ditender lagi.
Danny menekankan, proyek Macca akan tetap ditender tahun ini walaupun dilaksanakan di akhir-akhir tahun anggaran. “Tetap kita upayakan untuk ditender kembali tahun ini karena proyek ini kan sifatnya multiyears,” tambah Danny.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Makassar Andi Pattiware, mengemukakan calon penyedia jasa yang lolos prakualifikasi enggan untuk memasukkan penawaran. Sebab harga terendah ambang batas dianggap tidak sesuai untuk digunakan dalam konsep pembangunan design and build (rancang bangun).
“Jadi hal itu terungkap setelah Dispora melakukan market sounding. Kita undang lima calon penyedia jasa yang ikut prakualifikasi. Ternyata alasan mereka tidak memasukkan penawaran karena harganya dinilai tidak sesuai,” ungkap Andi Pattiware.
Pihaknya pun kembali melakukan analisa hitungan kebutuhan anggaran bersama manajemen konstruksi (MK) dan tim teknis. Dari hasil hitung-hitungan awal, proyek tersebut masih membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp130 miliar.
Pascagagal tender, lanjut lelaki yang akrab disapa Andi Ware itu, pihaknya langsung berkonsultasi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP) yang sejak awal mengawal proyek ini.
Sebelumnya, Pemkot Malassar melalui Dispora menyiapkan anggaran untuk proyek Macca di APBD 2023 sebesar Rp270 miliar. “Jadi anggaran yang sudah kita siapkan sebesar Rp270 miliar. Ternyata setelah dihitung kembali dengan MK, memang butuh tambahan anggaran sekitar Rp130 miliar. Jadi total anggaran yang dibutuhkan untuk proyek Macca ini berkisar Rp400 miliar,” kata Andi Ware.
Selain LKPP, sejak awal proyek ini juga mendapat pendampingan dari aparat hukum, yakni pihak Kejaksaan dan Polda. “Jadi tambahan kebutuhan anggaran ini tentunya kita komunikasikan juga dengan tim pendamping hukum dari Kejaksaan Tinggi dan Polda,” tambahnya.
Rencananya, penambahan anggaran untuk Macca akan diusulkan dalam APBD Perubahan 2023. Hal itu memungkinkan kata Pattiware seusai dengan hasil konsultasi dengan tim keuangan daerah.
“Anggaran ini akan diusulkan ke APBD perubahan. Kita sudah konsultasi dengan keuangan daerah dan itu dimungkinkan untuk adendum,” sebutnya.
Proyek ini pun tetap akan berjalan secara tahun jamak atau multiyears. Setelah anggarannya diketuk di APBD Perubahan proyek ini diharapkan segera berjalan.
“Kami tidak bisa mengajukan tambahan tender kalau belum disahkan itu. Jadi startnya di bulan 10, mungkin di bulan 12 sudah ada pemenang,” ujarnya
Megaproyek ini disebut akan menjadi kawasan olahraga yang terlengkap di Makassar. Sejumlah cabang-cabang olahraga disiapkan di dalam arena Macca, khususnya bagi cabang olahraga indoor.
Kawasan tersebut juga akan dijadikan pusat kegiatan kepemudaan di Makassar, utamanya dalam peningkatan kapasitas atlet yang bertanding di Makassar. Selama ini kegiatan kepemudaan, khususnya cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan pada Pekan Olahraga belum sepenuhnya terintegrasi dengan baik. (rhm)