MAKASSAR, BKM — Alumni Universitas Terbuka (UT) telah mampu bersaing di dunia kerja. Hal itu terbukti dari banyaknya yang lulus dan diterima dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dalam beberapa tahun terakhir.
Pada penerimaan CPNS tahun 2019-2020, dari kurang lebih 20 ribu yang dinyatakan lolos, hampir 50 persen alumni UT yang mendaftar dinyatakan lulus. Selain itu, pada penerimaan tenaga PPPK secara nasional kembali alumni UT menjadi yang terbanyak diterima.
”Tingginya tingkat kelulusan alumni UT dalam penerimaan CPNS tahun 2019 hingga 2022 menjadi bukti nyata bahwa pola pembelajaran online yang diterapkan sekaligus menjadi keunggulan PTN UT dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya di Indonesia,” ujar Direktur PTN-BH UT Makassar Prof Dr H Abdul Rahman Rahim.
Prof Rahman menyampaikan hal itu ketika berbicara di depan sejumlah pimpinan media di kator UT Makassar Jalan Monginsidi Baru, Senin sore (24/7). Kegiatan yang dikemas dalam temu bicara in dirangkai dengan penandatanganan kerja sama antara UT dengan sejumlah pimpinan media cetak, elektronik, dan online. Salah satunya Harian Berita Kota Makassar.
Pada kesempatan itu Prof Rahman didampingi Manajer Registrasi dan Marketing UT Makassar I Made Gunawan Sanjaya,S.Kom serta Manajer Pembelajaran dan Ujian Dra. Kusmaladewi. Hadir pula sejumlah tutor dan dosen UT, serta para penanggung jawab wilayah UT di daerah.
Menurut Prof Rahman, salah satu tujuan dari pertemuan ini adalah untuk lebih mendekatkan Universitas Terbuka kepada masyarakat dengan memasifkan sosialisasi dan promosi (sosprom) melalui pemberitaan di berbagai media, khususnya cetak, elektronik, dan media sosial.
Juga dalam rangka memperkuat keakraban dan menumbuhkan semangat dalam menyampaikan berita pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan UT sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum di Makassar.
Prof Rahman menjelaskan,
UT yang didirikan 1984 berdasarkan Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1984 di era pemerintahan Presiden Soeharto. Tujuannya untuk meningkatkan pelayanan pendidikan serta Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi di Indonesia yang pada saat itu masih rendah.
”Karena itu UT hadir untuk menyediakan pendidikan yang dapat menjangkau yang tidak terjangkau , terutama di daerah-daerah terpencil,” kata Prof Rahman.
Manajer Registrasi dan Marketing UT Makassar I Made Gunawan Sanjaya, menjelaskan berbagai cara pembelajaran yang dilakukan di UT, termasuk belajar mandiri, penggunaan berbagai media termasuk online, tutor online, dan tatap muka. Ia mengharapkan bantuan dari media untuk lebih mensosialisasikan keunggulan UT agar lebih dikenal di masyarakat.
“Tutor yang digunakan selama ini yang jumlahnya ratusan diambil dari praktisi, dosen PTN/PTS . Rekruitmennya dilakukan berdasarkan pengalamannya, mengikuti pelatihan serta telah memenuhi syarat,” ujarnya.
Dalam temu bicara tersebut, Evelyn Pingkan yang juga dosen Fakultas Hukum UT Makassar menjelaskan beberapa keunggulan UT. Di antaranya tidak ada batasan usia untuk kuliah di UT, tidak ada ujian masuk, biaya yang terjangkau, dan fleksibilitas dalam cara belajar.
Saat ini UT memiliki 39 kantor pada 39 kota di seluruh Indonesia. Termasuk salah satunya UT Makassar.
”Kuliah di UT memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengenyam pendidikan tanpa harus meninggalkan pekerjaan mereka, serta dengan cara belajar yang mandiri dan berbagai fasilitas media yang tersedia.,” ujarnya.
UT juga memiliki mahasiswa terbanyak di Indonesia. Pada tahun 2022 jumlah mencapai 412 ribu mahasiswa. UT juga tercatat sebagai 10 besar mega university di dunia. Menjadi kampus pelopor pembelajaran online pertama di Indonesia. Sejak tahun 2000-an UT Makassar memanfaatkan perkembangan tekonologi ke dalam kurikulum pembelajaran.
Dalam posisinya sebagai pionir pembelajaran online, menurut Prof Rahman, UT saat ini tengah melakukan uji coba model pembelajaran metaverse. Ia berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama model pembelajaran yang memanfaatkan perkembangan teknologi modern ini bisa direalisasikan.
Saat ini UT mengelola empat fakultas, yakni Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ( FKIP) serta Program Pascasarjana (PPs) dan Program Doktor, dengan jumlah 44 program studi. (*/rus)