TAKALAR, BKM — Pembangunan pabrik rumput laut yang akan ditempatkan di Desa Laikang, Kecamatan Mangngarabombang (Marbo), Kabupaten Takalar oleh PT Tiran Indonesia mulai jadi perbincangan warga desa setempat.
Bagaimana tidak, sejumlah warga desa yang telah mendapatkan kompensasi pembebasan lahan dari pihak PT Tiran Indonesia, mengaku ditekan aparat desa untuk menandatangani surat pernyataan bersedia mengoper tanah garapan yang dikuasainya selama ini kepada pihak pengemban dalam hal ini PT Tiran Indonesia.
Adapun harga kompensasi pembebasan lahan yang disodorkan pihak PT Tiran Indonesia kepada warga selaku penggarap lahan sebesar Rp5.000 per meter.
”Kami ditekan aparat desa untuk menandatangani surat kompensasi pembebasan lahan itu. Sehingga kami serta merta bertanda tangan surat tersebut,” kata sejumlah warga di Kecamatan Mangngarabombang yang minta identitasnya disembunyikan.
Sementara itu, HT salah seorang warga calon penerima kompensasi pembebasan menolak menandatangani surat pembayaran kompensasi pembebasan lahan. Karena Ia menilai, harga Rp5.000 per meter yang disodorkan PT Tiran Indosia terlalu murah.
”Kompensasi pembebasan lahan di Mangngrabombang ini telah menuai pro kontra. Dimana saya pribadi menolak harga Rp5.000 per meter. Karena harga tersebut kami nilai sangat murah dan tidak manusiawi serta tidak sebanding dengan biaya pembayaran pajak yang saya keluarkan selama 12 tahun lamanya,” jelas HT.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, PT Tiran Indonesia sebagai pihak pengemban untuk pembangunan pabrik rumput laut, khusus di Desa Laikang membutuhkan lahan seluas 500 hektare.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Laikang, Nursalim, saat dikonfirmasi sekaitan rencana pembangunan pabrik rumput laut itu membenarkan bahwa pihak PT Tiran Indonesia membutuhkan hamparan seluas 500 hektare.
”Di desa kami, pihak PT Tiran Indonesia membutuhkan lahan seluas 500 hektare. Mengenai adanya isu kami menekan warga untuk menandatangani surat kompensasi pembebasan lahan, itu sama sekali tidak benar. Yang pasti, rencana pembangunan pabrik rumput laut ini berjalan dengan baik,” kata Kades Laikang, Nursalim. (ira/c)