MAKASSAR, BKM — Masa pendaftaran mahasiswa baru di kampus negeri Universitas Terbuka (UT) Makassar akan berakhir 16 Agustus mendatang. Menjelang penutupan, jumlah pendaftar mengalami lonjakan.
Hingga Rabu pagi (2/8), pendaftar di Sulsel telah mencapai 3.140 orang. Sedangkan untuk skala nasional telah mencapai 220.000 mahasiswa baru.
Hal itu disampaikan Direktur UT Makassar Prof Dr H Abdul Rahman Rahim,SE,MM. Ia menjelaskan, mahasiswa baru itu telah menyebar ke seluruh pelosok Sulsel. Trend penerimaan di kampus negeri ke-45 itu termasuk luar biasa. Hal itu tidak terlepas dari upaya sosialisasi dan promosi secara meluas dan massif tentang UT yang dipahami dan dimengerti, sehingga para calon mahasiswa langsung mendaftar ke UT.
Sebelumnya, masih cukup banyak anggota masyarakat yang belum terlalu memahami dan mengerti kehadiran kampus negeri yang saat ini dipimpin oleh Rektor Prof Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D.
Lewat promosi dan sosialisasi yang gencar menggunakan media massa dan media sosial, ditambah dengan kunjungan langsung kepada masyarakat memperkenalkan UT, maka kesan masyarakat berubah dan penerimaan kepada kampus ini cukup tinggi.
Sarana lain yang digunakan UT untuk lebih mendekatkan dan memperkenalkan UT pada masyarakat Sulsel adalah dengan memberdayakan dam memaksimalkan peran dan fungsi Pokjar UT yang hadir di kabupaten dan kota se-Sulsel.
Selain itu Sentra Layanan UT (Salut) juga hadir untuk lebih memudahkan masyarakat yang akan kuliah di kampus ini. Salut kini hadir di Bone, Wajo, Gowa, Jeneponto, Maros, Pangkep, Parepare dan Palopo.
UT Makassar mentargetkan akan mencapai 10.000 tambah satu mahasiswa yang melakukan transaksi akademik. Angka pencapaian itu dengan melibatkan seluruh stakholder akan dengan mudah dicapai.
”Keterlibatan para alumni UT yang menyebar berkarier pada instansi pemerintah dan swasta juga menjadi salah satu unsur yang mengembangkan almamaternya dengan mengajar warga di sekitarnya mendaftar kuliah di UT.
Selain itu, pelibatan para tutor yang selama ini menjadi mitra juga menjadi salah satu unsur yang memberi dukungan dan pengembangan kampous negeri ini di Sulsel,” ujar Prof Rahman. (rls)
