MAKASSAR, BKM — Dinas Pariwisata Kota Makassar menargetkan bisa memberi kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar sebesar 26 persen tahun ini.
Untuk diketahui, target PAD Kota Makassar tahun ini sebesar Rp1,5 triliun. Artinya, konstribusi yang bisa disumbangkan melalui sektor kepariwisataan, MICE dan lainnya sekitar Rp390 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar M Roem menyakini bisa memperoleh pendapatan yang lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.
Terlebih kegiatan wisata MICE semakin meningkat seiring Makassar menjadi tuan rumah berbagai kegiatan berskala nasional serta internasional.
“Paling banyak kegiatan MICE dan konser musik, tahun ini kita optimis,” jelasnya.
Roem memberi gambaran saat kegiatan pertemuan nasional Asosiasi Pemerintah Kota Indonesia (Apeksi) 2023 pada pertengahan Juli lalu, Makassar menjadi tuan rumah.
Hal ini memberikan dampak positif pada tingkat okupasi hotel di Makassar. Termasuk saat pelaksanaan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2023.
Dalam kegiatan ini, dihadiri angkatan laut dari berbagai negara dengan 97 delegasi hadir di Makassar dan mengisi ribuan kamar di hotel yang tersebar di Makassar.
“Sektor pendapatan pariwisata Makassar bersumber dari pajak hotel, resto dan hiburan,” tutupnya.
Upaya lain yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Makassar untuk mendongkrak PAD dengan melakukan promosi langsung pariwisata Makassar di sejumlah kota di Indonesia.
Bekerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel dan Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA), Dinas Pariwisata Makassar sudah melakukan Makassar Direct Sale ke Ambon, Kendari, Balikpapan, dan Surabaya.
Makassar Direct Sale (MDS) disebut punya potensi besar untuk meningkatkan jumlah transaksi dan investasi di Kota Makassar.
Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Makassar Andi Tenri Lengka mengatakan, pencanangan program promosi pariwisata selama lima tahun telah membuahkan hasil yang signifikan.
Itu dikarenakan agenda ini didukung oleh program yang jelas dan terarah berkat kekompakan dan sinergitas dari stakeholders pariwisata.
“Salah satunya bekerjasama dengan PHRI dan Asita untuk menyiapkan berbagai fasilitas dan jumlah kamar, serta meluncurkan paket wisata,” ucapnya.
Sebagai daerah tujuan wisata, Kota Makassar menawarkan potensi wisata yang beragam, mulai dari wisata bahari, sejarah, dan budaya hingga kuliner.
Apalagi Makassar sudah membranding kotanya sebagai Makassar Kota Makan Enak, ini menjadi daya tarik untuk menggaet pengunjung.
Lanjut Engka-sapaannya, Makassar merupakan daerah penyumbang pariwisata terbesar di Sulsel.
Makassar juga menjadi pemrakarsa seiring dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Indonesia melampaui provinsi dan nasional. (rhm)