Site icon Berita Kota Makassar

Jenderal Bahtiar Orang Kepercayaan Tito

MAKASSAR, BKM–Meski DPRD Sulsel tidak mengajukan nama bakal calon penjabat (Pj) Gubernur Gubernur Sulsel pengganti Andi Sudirman Sulaiman (ASS), namun sejumlah nama yang akan ditujuk sebagai Pj mulai mengemuka.
Salah satu nama yang paling mengemuka yakni Jenderal Bahtiar yang kini dikenal sebagai orang dekat dengan Mendagri Tito Karnavian. Jenderal Bahtiar ini menjabat sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).

Salah satu alasan munculnya nama ini, lantaran ikut mendampingi Tito Karnavian yang melepas peserta jalan sehat anti mager di Bulukumba bersama Gubernur ASS.
Ketika Tito memberikan keterangan pada sejumlah wartawan, Bahtoar tepat dibelakang Tito dan sejajar dengan ASS dan Bupati Bulukumba Andi Muktar Ali Yusuf.
Dibandingkan tiga nama lain yakni Jufri Rahman, Aswanto dan Abdul Rivai Ras, Bachtiar merupakan tokoh kelahiran Bone 16 Januari 1973 merupakan alumni IPDN.
Kini calon Pj juga banyak dikaitkan dengan kepentingan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) yang dihelat secara bersama 14 Februari 2024.
Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Sulsel, Rahman Pina, mengakui kerasnya tarik menarik kepentingan di bursa usulan calon Pj. “Memang ini hanya usulan, putusan akhir tetap di ujung pulpen presiden. Tapi atmosfir Pilpres dan Pemilu sangat terasa,”ujar Rahman Pina.
Ia juga mengakui jelang paripurna penentuan nama Pj Gubernur, konstalasi berubah begitu cepat. Pergeseran dukungan dari satu calon ke calon lainnya, salah satunya dipengaruhi arah koalisi Pilpres.

Ia kemudian mencontohkan, Fraksi Golkar dan PDIP awalnya satu suara mendukung Bahtiar.
Begitu pun dengan Fraksi Demokrat dan PKS yang berada di luar pemerintahan dan kemungkinan berkoalisi di Pilpres 2024, begitu solid mendukung Staf Ahli Menkopolhukam, Marsma Rivai Ras.
“Ada kecendrungan koalisi parpol menjelang Pilpres saling menguatkan, sehingga dinamikanya sangat keras,” kata Ketua Komisi E DPRD Sulsel itu.
Konstalasi arus perubahan dukungan juga terjadi di fraksi Nasdem yang sebelumnya mendukung Staf Ahli Kementerian PanRB, Jufri Rahman, berubah ke Prof Aswanto. Sekadar diketahui, Partai Nasdem adalah penyokong utama Anies Basweden menjadi calon presiden 2024.
Perubahan dukungan juga terjadi di Fraksi PAN, Gerindra dan PKB. Karena adanya perubahan dukungan yang terjadi di masa masa jelang Paripurna, ada dinamika keras terjadi di DPRD Sulsel yang berakhir dengan keputusan tak mengusulkan nama Pj Gubernur. (rif)

Exit mobile version