MAKASSAR, BKM — Luxcrime, brand kosmetik lokal yang sedang banyak digandrungi masyarakat Indonesia, meresmikan toko offline pertamanya di Kawasan Timur Indonesia. Tepatnya di Kota Makassar. Dengan demikian, Luxcrime kini telah memiliki empat toko offline, yakni dua di Jakarta, satu di Medan, dan satunya lagi di Makassar.
Marketing Manager Luxcrime, Annisa Ramadhani, mengatakan, kehadiran toko offline yang berada di lantai Ground Trans Studio Mall, Makassar ini semakin menguatkan komitmen Luxcrime untuk menjangkau masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
”Kami ingin brand Luxcrime dapat berkembang dengan pesat dan menjangkau pasar yang luas. Kehadiran toko fisik di Makassar ini menjadi salah satu langkah kami untuk menjangkau masyarakat di Indonesia bagian timur, dan berharap kehadiran toko ini bisa menjawab kebutuhan gaya hidup terutama untuk kosmetik wanita di Makassar,” ujar Annisa Ramadhani saat peresmian toko offline Luxcrime di Ground Trans Studio Makassar Makassar, Sabtu (12/8).
Annisa menambahkan, saat ini online sudah dapat menjangkau pasar lebih luas. Namun, biaya pengiriman produk, ke Makassar misalnya, terkadang menjadi penghalang untuk mereka dapat merasakan produk Luxcrime yang berkualitas premium dengan harga terjangkau.
”Sehingga kami pun berinisiatif untuk membuka toko di Makassar dan menjadikannya sebagai hub distribusi Luxcrime untuk Indonesia Timur,” kata Annisa seraya menambahkan, hingga akhir Agustus 2023 ini, pihaknya memberikan diskon 20 persen untuk hari biasa dan 50 persen untuk akhir pekan.
Berbicara mengenai pemilihan kota Makassar, brand yang baru saja menunjuk Yuki Kato sebagai Brand Ambassador pertama ini menilai Makassar merupakan pasar dengan potensi besar dalam industri kecantikan.
Selain itu, minat masyarakat terhadap produk Luxcrime juga besar. Melihat dari data pembelian serta banyaknya masukan dan dorongan masyarakat Makassar untuk membuka toko offline di daerah ini.
”Sebagai brand kosmetik lokal, kami selalu menerima dan mempertimbangkan setiap masukan yang diberikan oleh para konsumen, baik dalam pengembangan produk maupun pengembangan channel distribusi seperti membuka toko offline ini,” ungkap Annisa. (mir)