MAKASSAR, BKM — Kecewa. Itulah yang dirasakan pihak Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan. Mereka seolah tak dihargai oleh panitia HUT ke-78 Kemerdekaan RI Tingkat Provinsi yang berlangsung di lapangan upacara Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Kamis (17/8).
Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha (TU) Dr H Ali Yafid awalnya dijadwalkan untuk membaca doa di acara tersebut. Dia pun telah datang beberapa waktu sebelum acara dimulai.
Ali Yafid, kata Mawardi, ditugaskan untuk membaca doa dalam agenda perayaan kemerdekaan di Rujab Gubernur itu sesuai dengan surat resmi yang dikirim Pemprov ke Kemenag. Namun, ketika acara berlangsung tetiba pihak Kemenag mendapat informasi dari panitia bahwa untuk pembacaan doa, Ali Yafid digantikan oleh penceramah Ustaz Das’ad Latif.
”Harusnya, di awal berlangsung acara disampaikan kalau ada perubahan seperti itu. Saya sangat kecewa dengan kejadian ini. Apalagi bunyi surat undangan kami resmi dan jelas untuk baca doa,” cetus Mawardi.
Setelah insiden pembatalan mendadak itu, lanjut Mawardi, pihak Kemenag diminta untuk datang membaca doa pada penurunan bendera di sore harinya. Namun tawaran itu langsung ditolak.
Ia lalu menguraikan kronologis pembatalan tersebut. Menurut Mawardi, Kabag TU H Ali Yafid sudah tiba di lokasi upacara 35 menit sebelum upacara dimulai. Dirinya yang mewakili Kakanwil Kemenag langsung duduk di jejeran kursi kedua dari depan sesuai arahan protokoler. Setelah komandan upacara menyiapkan barisan, tetiba datang salah seorang protokol Pemprov Sulsel menghampiri Ali Yafid. Ia menyampaikan bahwa dirinya digantikan baca doa oleh Ustaz Das’ad.
”Tabe, Pak. Kita nanti sorepi baca doa. Ini Ustaz Das’ad yang akan baca doa,” ucap Mawardi menirukan penyampaian protokol Pemprov.
Mendapat penyampaian seperti itu, Ali Yafid langsung berdiri dan meninggalkan tempat upacara. Kemudian kembali menuju ke Kantor Kemenag di Jalan Nuri. Humas yang menyertainya, meminta konfirmasi langsung ke Protokol Pemprov, tapi tidak ada jawaban. Selanjutnya meminta klarifikasi dari Kabid Humas Pemprov Sulsel Yessie, namun dia mengaku tidak tahu menahu tentang pembatalan itu.
”Yang jelas kami sangat kecewa. Ini acara kenegaraan. Kami diundang resmi untuk baca doa dan dari pihak kami sudah hadir memenuhi undangan tersebut. Ini Ustaz Das’ad yang gantiki. Sudah duduknya di belakang, diganti pula baca doa saat upacara sedang berlangsung. Mungkin mereka cari yang bisa melucu saat baca doa,” ketua Mawardi.
Atas insiden itu, pihak Kemenag menyatakan tidak akan menghadiri acara penurunan bendera.
“Kami tidak hadiri (penurunan bendera). Kejadian tadi mengecewakan bagi kami. Kami tunggu penjelasan panitia dari Pemprov terkait masalah tersebut. Sampai saat ini kami belum terima,” tutupnya.
Dihubungi terpisah, Kadis Kominfo Andi Winarno mengaku tidak tahu menahu kalau pembacaan doa oleh pihak Kemenag dialihkan ke Ustaz Das’ad.
Dimintai tanggapannya, Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika memberi respons datar terkait pergantian tersebut. Ia mengaku tidak tahu menahu terkait hal itu. Namun, politisi Partai Golkar itu menyampaikan pengalamannya.
”Setahu saya tahun lalu yang baca doa itu Pak Kanwil Agama (Kemenag). Mungkin alasannya bukan Pak Kanwil yang hadir, sehingga pihak Pemprov mengganti,” ujar Andi Ina, kemarin. (jun-rif)