MAKASSAR, BKM–Pemerintah Kota Makassar masih harus bekerja keras menurunkan angka pengangguran di dalam kota Makassar yang masih tinggi. Bahkan sesuai data statistik Kota Makassar, jumlah pengangguran terbuka yang tercatat di kota ini hingga akhir Agustus 2023 masih dikisaran angka 11,82 persen atau setara dengan 86.267 jiwa.
Menurut Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkot Makassar, M Yasir,besarnya persentase pengangguran masih dipengaruhi bencana covid-19 yang terjadi beberapa waktu lalu. Akibat pandemi itu, banyak orang yang kehilangan pekerjaan karena perusahaan berhenti beroperasi.
Namun, kata Yasir, seiring membaiknya ekonomi, peluang kerja semakin terbuka lebar.Sesuai dengan program strategis Pemerintah Kota Makassar, penyediaan 10 ribu skill training gratis serta kemudahan akses 10 ribu peluang usaha dan bisnis baru, merupakan formulasi dalam menyiapkan sumber daya yang bersaing di industri 4.0.
Ia menambahkan, kegiatan job fair yang digelar Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar, di Mal Phinisi Point (Pipo), Jalan Metro Tanjung Bunga dengan menghadirkan sebanyak 50 perusahaan dari berbagai bidang ambil bagian mulai dari perhotelan, penerbitan, retail, dan lainnya menjadi solusi yang baik dalam menurunkan angka pengangguran.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Makassar, Nielma Palamba menerangkan sebanyak 2.100 lowongan kerja ditawarkan dalam job fair yang berlangsung dua hari sejak Senin hingga Selasa (22/8) lalu.
Menurutnya, job fair atau bursa kerja ini bagian dari pengelolaan informasi pasar kerja Dinas Ketenagakerjaan.
“Kegiatan ini untuk menekan angka pengangguran terbuka. Dan merupakan implementasi dari program strategis wali kota untuk menciptakan 100 ribu peluang kerja dan kesempatan berusaha,” ungkap Nielma.
Dalam job fair kali ini, terdapat juga lowongan kerja khusus bagi pencari kerja disabilitas yang dibuka beberapa perusahaan. (rhm)
