pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Krisis Air Bersih di Sembilan Kecamatan

Danny: Mobil Damkar Dikerahkan untuk Suplai

MAKASSAR, BKM — El Nino telah menyebabkan kemarau panjang yang cukup ekstrem. Dampaknya, kekeringan terjadi di banyak wilayah.
Fenomena ini juga berpengaruh terhadap berkurangnya sumber air baku yang diolah Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar. Suplai air bersih ke pelanggan menjadi berkurang.
Salah satu yang paling terdampak krisis air adalah wilayah Utara Kota Makassar. Hasanuddin, warga Jalan Sabutung, Kelurahan Camba Berupa, Kecamatan Ujung Tanah mengaku sudah berbulan-bulan wilayah tempat tinggalnya tidak memperoleh suplai air bersih dari PDAM. Ada beberapa warga di sana, kata Hasanuddin yang berusaha membuat sumur bor. Namun air yang dihasilkan tidak layak konsumsi. Selain berbau, warnanya juga kekuningan.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, dia bersama tetangganya terpaksa harus membeli air. Satu jerigen kapasitas 20 liter harganya Rp5.000. Dalam sehari, dia membutuhkan 10 jerigen atau satu gerobak untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya setiap hari. Artinya, dia harus merogoh kocek Rp50 ribu dalam sehari.
Walaupun tidak menerima suplai air bersih dari PDAM, dia mengaku tetap harus membayar biaya abodemen sebesar Rp30 ribuan setiap bulannya. “Kalau di wilayahku sudah sekitar lima bulan sudah tidak ada suplai air bersih dari PDAM,” keluh lelaki yang akrab disapa Acang itu. Ia berharap PDAM bisa mendistribusikan air bersih ke wilayahnya menggunakan mobil tangki.

Di Makassar, tercatat sembilan kecamatan sudah merasakan dampak berkurangnya suplai air bersih dari PDAM. Direktur Utama PDAM Beni Iskandar, menerangkan kecamatan yang terdampak itu adalah Ujung Pandang, Panakkukang, Makassar, Tallo, Ujung Tanah, Bontoala, Wajo, Tamalanrea, dan Biringkanya.
Persoalan utama yang dihadapi PDAM sekarang, kata Beni, karena sumber air baku PDAM yang berasal dari bendungan Lekopancing, Kabupaten Maros sudah mengalami efek El Nino. Biasanya, debit air mencapai 1.300 per detik, sekarang menyusut drastis menjadi 700-an.
“Bahkan di salah satu instalasi pengelolaan air (IPA) kami, IPA 3 Antang sudah kita matikan pompa satu karena debit air baku yang masuk sudah sangat kurang,” ucapnya.
Fenomena ini, kata Beni, sudah berlangsung dua bulan terakhir, sejak Juni 2023. Pompa suplesi yang juga telah diturunkan di waduk Nipa-nipa tidak efektif. Padahal, pompa tersebut menjadi upaya PDAM untuk mengatasi minimnya suplai air baku dari Lekoppancing.
Begitu juga dengan inline booster pump yang diharapkan bisa dioperasikan di wilayah utara untuk mengatasi kekurangan air bersih, rupanya belum bisa difungsikan karena kurangnya air baku. “Pompa inline yang kami pasang di Pasar Pannampu akhirnya belum bisa kita uji keefektifannya karena air bakunya memang berkurang,” jelas Beni.
Kondisi kekeringan, sesuai informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kata Beni akan berlangsung hingga November nanti. “Karena itu kita harap masyarakat dengan adanya iklim El Nino yang disampaikan pemerintah yang juga berdampak ke kita, diharapkan untuk bersabar. Karena kalau perkiraan BMKG nanti di bulan November baru ada curah hujan,” tuturnya.

Agar terus bisa memberikan layanan air bersih kepada masyarakat, PDAM menurunkan mobil tangki untuk distribusi air ke wilayah yang kekeringan. Tiap hari, sedikitnya ada 10 titik bantuan air yang diberikan kepada masyarakat lewat mobil tersebut.
Masyarakat yang membutuhkan suplai air juga bisa langsung menghubungi call center PDAM (150411) dengan catatan cakupan warga yang membutuhkan air cukup luas. “Saya pastikan malah ada yang tidak dapat (air). Makanya, suka atau tidak suka, kami membackup dengan mobil tangki pada pelanggan yang memang minta dilayani,” katanya.
“Tapi kalau bisa cakupannya luas bukan satu atau dua orang saja. Paling tidak 5-10 KK,” sambungnya.
Dikonfirmasi terpisah, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menginstruksikan PDAM untuk lebih maksimal dalam melayani kebutuhan air bersih pelanggan melalui mobil tangki. Khususnya di wilayah-wilayah yang memang suplai airnya sudah bermasalah.
Orang nomor satu Makassar itu juga akan memobilisasi mobil tangki milik Damkar untuk menyuplai air bersih ke wilayah-wilayah yang membutuhkan. “Kita punya 20 mobil damkar. Itu bisa memback up,” ungkap Danny saat ditemui di kediaman pribadinya, Jalan Amirullah, Minggu (27/8).
Dia mengatakan, mobil tangki Damkar nantinya akan melayani permintaan secara kolektif. Jadi kalau ada wilayah yang membutuhkan distribusi air bersih, bisa melaporkan ke RW untuk selanjutnya diteruskan ke Pemkot Makassar. “Nanti kita kasih jadwal, kapan distribusinya ke lokasi-lokasi yang minta,” tandasnya.
Dia pun meminta seluruh warga secara bijaksana menggunakan air. Apalagi, kondisi kering seperti yang dirasakan saat ini diperkirakan terus dirasakan hingga November 2023 mendatang. (rhm)




×


Krisis Air Bersih di Sembilan Kecamatan

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link