Site icon Berita Kota Makassar

Prodi Manajemen Pelabuhan Polimarim Review Kurikulum Menuju Digitalisasi

MAKASSAR, BKM — Workshop Pemutakhiran Kurikulum dilaksanakan Program Studi (Prodi) Manajemen Pelabuhan Politeknik Maritim AMI Makassar (Polimarim) di di Auditorium Kampus Polimarim, Jalan Nuri Baru No 1, Makassar, Kamis (31/8/2023). Kegiatan ini bertujuan melakukan review kurikulum yang sudah diterapkan untuk kemudian dilakukan sejumlah perbaikan prodi D3 Manajemen Pelabuhan.

Untuk itu, Polimarim mendatangkan stakeholder atau pemangku kepentingan. Sebanyak enam perwakilan stakeholder hadir. Masing-masing GM PT Pelindo Multi Terminal Pelindo Regional 4 Makassar Anwar,S.E.,M.M, Ketua Umum DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Syaifuddin ‘Ipo’ Syahruddin,S.E.,M.M, Ketua DPC INSA Makassar Capt Zulkifli Syahrir,M.Mar yang juga Kepala Cabang PT Pelayaran Tempuran Mas (Temas) Cabang Makassar.

Berikutnya hadir juga Ketua Organda Pelabuhan dan Direktur PT Jasa Utama Sakti Hasyim Noor,S.H, Kepala Cabang PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) Makassar Capt Agus Nur Wahid, M.Mar, dan Kepala Cabang PT Tanto Intim Line Makassar Capt Frans Tangke.

Direktur Polimarim AMI Dr. Amrin Pettarani,S.E.,S.T., M.M., M.A.P memberikan sambutan pada kegiatan ini. Ia meminta kepada para stakeholder untuk buka-bukaan terkait kebutuhan lulusan yang diinginkan di dunia kerja.

“Terima kasih atas kedatangan stakeholder yang merupakan pengguna lulusan Prodi Manajemen Pelabuhan Polimarim. Saya berharap bapak-bapak untuk memberi saran, masukan, dan kritikan demi kualitas lulusan kami sesuai kebutuhan,” ujarnya.

Kegiatan ini identik dengan Focus Group of Discussion (FGD). Peserta workshop review kurikulum berjumlah 16 orang yang sebagian besar adalah dosen pengajar di lingkungan Prodi D3 Manajemen Pelabuhan Polimarim AMI.

Tampil pertama membawakan materi pada kegitan review kurikulum ini adalah tenaga ahli Polimarim Capt Indra Priyatna, yang merupakan mantan Dirjen PPSDM Perhubungan Laut Kemenhub.

“Pemutakhiran kurikulum Prodi Manajemen Pelabuhan sebuah keharusan untuk peningkatan kualitas lulusan dengan dunia kerja dan dunia industri. Selain itu, sebagai adaptasi dengan era digitalisasi seperti sekarang ini,” kata Indra Priyatna.

Pemutakhiran kurikulum pembelajaran tersebut dilakukan guna beradaptasi dengan era digital, sehingga diperoleh kualitas lulusan yang makin meningkat dan relevan dengan kondisi DUDI (dunia kerja dan dunia industri).

Acara ini merupakan bagian dari program Competitive Fund Vokasi 2023 dari Direktorat Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset Teknologi (Kemdikbudristek).

Usul Tujuh Mata Kuliah Baru

Sebelum mendengarkan masukan dari stakeholder, Ketua Prodi Manajemen Pelabuhan Dr.Hamka,S.H.,M.Si, memaparkan rencana revisi mata kuliah sesuai konteks dunia kerja kekinian, utamanya merujuk Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Kemnaker.

Pada kesempatan tersebut, Hamka mengusulkan ada tujuh mata kuliah baru untuk mengganti mata kuliah lama yang tak lagi relevan. Kemudian diminta masukan dari pemangku kepentingan.

Ketujuh mata kuliah tersebut yakni Manajemen Rantai Pasok, Penanganan dan Pengaturan Muatan, Manajemen Perencanaan Pelabuhan, Tata Niaga Ekspor-Impor, Jual Beli dan Sewa Kapal (negosiasi, tatacara pembelian, pemilihan risiko bisnis kapal, putus kontrak dan ganti rugi).

Berikutnya mata kuliah Teknologi Digital dan Bisnis Maritim (Konsep digitalisasi, Internet of Things (ToT), e-commerce, e-logistic, penerapan AI, pemanfaatan drone dalam inspeksi dan pengiriman). Tujuh, Property Pelabuhan dan Manajemen Aset (manajemen tata kelola, penilaian aset pelabuhan, infrastruktur pelabuhan).

“Ketujuh mata kuliah baru ini kami harapkan mendongkrak kualitas lulusan, terutama untuk mencapai empat fungsi kompetensi berdasarkan dunia industri dan dunia kerja yang ada sekarang. Untuk itu kami nanti minta tanggapan stakeholder,” kata Hamka.

Adapun empat fungsi kompetensi yang dimaksudkan adalah fungsi kepelabuhan (manajemen perencanaan pelabuhan, manajemen peti kemas), fungsi bongkar muat (penanganan dan pengelolaan muatan), fungsi angkutan laut (jual beli, sewa kapal, pelayaran niaga), fungsi logistik (manajemen logistik, rantai pasok, tata niaga ekspor impor, freigth forwarding).

Pemangku kepentingan kemudian satu per satu memberikan tanggapan dan masukan. Dimulai dari Hasyim Noor (Ketua Organda Pelabuhan dan Direktur PT Jasa Utama Sakti).

“Saya berharap lulusan sudah punya kemampuan digital. Karena sekarang semua pelabuhan dan perusahaan pelayaran memiliki aplikasi dan sistem serba digital. Bahkan kini, setiap armada hingga kontainer dilengkapi dengan GPS dan CCTV,” jelasnya.

“Serta tidak lupa untuk memiliki keahlian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Pelabuhan dan juga perusahaan pelayaran itu sangat memerlukan ahli K3, karena kita mengelola titipan orang,” tambahnya.

Kemudian, lanjut Hasyim, ia berharap kampus juga mendidik mahasiswa tentang mindset sebagai calon pengusaha. Jadi jangan hanya mentok sebagai pekerja. Seperti mata kuliah kewirausahaan.

Penanggap kedua adalah Capt Agus Nur Wahid (Kacab PT SPIL Makassar). “Ada delapan masukan mata kuliah yang saya ingin sarankan. Tapi tujuh mata kuliah sudah diwakili di materi Kapten Indra dan Pak Hamka,” ujarnya.

“Satu yang jadi masukan saya adalah pentingnya kemampuan continuos improvement dan environment. Kemampuan bagaimana lulusan bekerja di perusahaan bisa tetap hidup dengan kondisi minim sekalipun. Pengalaman, di masa Pandemi, kami banyak mengurangi karyawan,” kata Agus.

Titik fokusnya bagaimana peserta didik memiliki ilmu bagaimana perusahaan bisa tetap berjalan meski dengan biaya yang berkurang dan bekerja efisien. “Ini yang membuat SPIL bisa bertahan. Juga soal lingkungan bisa hidup dan bersaing. Punya self of belonging,” lanjutnya.

Berikutnya Kapten Zulkifli (Ketua DPC INSA Makassar) memberikan masukan. Menurutnya, transformasi SDM dan transformasi digital sebuah keniscayaan. Ini hal yang sangat penting di zaman sekarang ini.

“Kalau dari materi sudah terekam semua oleh Capt Indra. Saya fokus bagaimana Polimarim ini mampu bersaing dengan sekolah-sekolah yang lain. Jangan mau tertinggal dari yang negeri. Siapkan strateginya,” sarannya.

Masukan berikutnya dari GM PT Pelindo Multi Terminal Regional 4 Anwar, yang menyebutkan di Pelindo saat ini semua serba digital. Semua sistem berbasis aplikasi yang menjalankan planning dan kontrol dalam satu sistem terkoneksi.

“Sistem digital ini untuk memberikan kenyananan dan keamanan bagi pelanggan. Kami di dalam ruang, sudah tahu berapa truk yang termuat dan keluar, berapa kembali dan berapa ton di Palka 1 dan palka 2. Ini aplikasi yang sangat memudahkan,” ujarnya.

Saran Anwar, lulusan punya kemampuan Health Safety Security Environment (HSEE) atau lebih kepada K3. “Kami semua hampir dilengkapi dengan aturan K3. Karyawan wajib melengkapi diri dengan APD. Semua distandardisasi dari Sabang sampai Merauke wajib dengan HSEE,” ujarnya.

Stakerholder kelima yang memberi masukan adalah Frans Tangke (Kacab PT Tanto Intim Line Makassar). “Saya tambahkan mengenai kontainer. Lulusan sebaiknya punya kemampuan menghitung lifetime profit saat mengoperasikan kapal kontainer,” ujarnya.

“Sekarang kontainer telah dipasang GPS sebagai alat tracing dan monitoring. Berapa lama tinggal? Posisinya di mana? Karena jumlahnya banyak, kadang banyak hilang. Jadi ini penting, tracing dan monitoring. Ini kemampuan yang harus diketahui calon lulusan,” harapnya.

Terakhir tanggapan dari Syaifuddin Ipo (Ketua Umum DPW ALFI MAkassar). “Suka tidak suka kita mengarah ke digitalisasi. Butuh alat monitoring karena begitu luasnya Indonesia. NLE (Nasional Logistik Ekosistem), baik mitra bisnis semua ke digitalisasi.

Operator pelabuhan juga sudah menggunakan sistem monitoring. Jadi semua perusahaan menggunakan sistem digital. Bukan hanya jadi operator, tapi anak-anak harusnya naik bisa mebuat program.

Bagaimana menangani masalah demurrage. Bisa menghitung biaya yang harus keluar. Kalau mengoperasikan semua bisa. Saat mereka keluar jadi karyawan yeng siap kerja. Perlu menanamkan rasa jiwa memiliki dan untuk mengembangkan perusahaan,” jelasnya. (*/rus)

Exit mobile version