MAKASSAR, BKM — Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengakhiri masa jabatannya hari ini, Selasa (5/9). Kemarin, sejumlah kegiatan ia ikuti. Mulai dari apel akbar di halaman Kantor Gubernur Jalan Urip Sumohardjo, pawai serta arak-arakan dari Kantor Gubernur ke Centerpoint of Indonesia.
ASS juga menjamu relawan Andalan, pelajar hingga masyarakat umum untuk makan siang, sekaligus silaturahmi sebelum masa jabatannya berakhir. Kegiatan itu dilakukan di kediaman pribadi ASS di Jalan Sultan Alauddin Makassar usai apel akbar dan pawai.
Menurut Andi Sudirman, tak ada undangan khusus untuk makan siang dan silaturahmi di kediamannya.
“Yang ada kesempatan, semua bisa. Masyarakat umum juga boleh,” ujarnya.
Ia menambahkan, masih adaagenda hingga hari terakhir dirinya sebagai orang nomor satu di Sulsel.
“Masih banyak berkas yang harus ditandatangani. Insyaallah selesai semua,” katanya.
Sebelumnya, usai menyampaikan pidato terakhir sebagai gubernur, Andi Sudirman melanjutkan perjalanan pawai/arak-arakan pelepasan gubernur. Dia menggunakan mobil Jeep Andalan (Jipand) buatan SMK 2 Pangkep. Seluruh kepala OPD lingkup Pemprov Sulsel membersamainya.
Para kepala OPD menggunakan sepeda motor dan juga ada yang mengendarai motor gede (moge). Tampak pula orang yang mengendarai kuda.
Di atas mobil Jipand, Andi Sudirman menyapa masyarakat Sulsel, khususnya Makassar menggunakan pengeras suara, dan melambaikan tangannya.
Saat berpidato di lapangan upacara Kantor Gubernur Sulsel, Andi Sudirman memaparkan prestasi, kinerja hingga ucapan terima kasih ke para OPD dan juga masyarakat Sulsel.
“Saya tidak berjalan sendiri. Saya bersama jajaran, ada bupati/wali kota, TNI, Polri, Kejaksaan, Pengadilan dan seluruh unsur sampai lurah dan desa, RT/RW yang sudah bahu membahu,” jelasnya.
“Saya tidak ingin menempatkan nama saya di atas keberhasilan, kecuali saya ingin menempatkan semua orang yang ada di sekitar saya ini juga tertulis namanya,” sambungnya.
Setelah berakhir masa jabatannya, Andi Sudirman akan digantikan oleh Penjabat Gubernur Sulsel yang juga Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri Bahtiar Baharuddin. ASS berharap agar program-programnya dapat dilanjutkan oleh Bahtiar.
“Intinya, jabatan gubernur bisa berganti orangnya tapi programnya harus tetap lanjut. Sebagaimana kami menyelesaikan program-program pendahulu kami,” ucap Sudirman, Senin (4/9).
Ia mengatakan hal tersebut seperti yang pernah dia lakukan untuk melanjutkan Masjid 99 kubah yang awalnya dibangun saat Syahrul Yasin Limpo menjadi Gubernur Sulsel. “Seperti Pak Syahrul Yasin Limpo, kami tetap melanjutkan Masjid 99 Kuba bahkan mengorbankan lebih banyak anggaran,” imbuhnya.
Termasuk pembangunan yang dirintis pasangan Gubernur Nurdin Abdullah. “Saya merasa itu kewajiban saya karena itu uang rakyat. Termasuk juga Rest Area Data’e Pak Nurdin kita selesaikan di Sidrap. Sekarang masih progress di Jeneponto,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia berharap agar akselarasi pembangunan tetap berjalan meski kepemimpinan terus berganti. “Artinya apa? Lintas kepemimpinan tidak ada masalah. Tetapi yang penting adalah tidak ada intervensi secara politik untuk membangun untuk rakyat,” tandasnya.
Upacara pelepasan ASS dihadiri sejumlah wali kota dan bupati se-Sulsel. Di antaranya Wali Koata Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe, Bupati Maros HAS Chaidir Syam, Bupati Bantaeng Ilhamsyah Azikin, Bupati Wajo Amran, Bupati Pangkep Yusran Lalogau, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Bupati Barru H Suardi, Bupati Bone HA Fahsar Padjalangi, dan Bupati Pinrang HA Irwan Hamid.
Pada momentum tersebut, Gubernur ASS mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah membantu Pemprov Sulsel selama ini.
“Juga kepada Wali Kota Makassar terima kasih atas fasilitas yang diberikan,” ujarnya.
Usai upacara pelepasan, Gubernur Andi Sudirman Sulaiman mendatangi satu per satu kepala daerah yang hadiri. Termasuk Wali Kota Danny Pomanto.
Selanjutnya menyalami pejabat dan ASN Pemprov. Tangis haru mewarnai pelepasan ini.
Dalam upacara itu dilakukan penyerahan penghargaan dan hadiah lomba desa dan kelurahan tingkat Sulsel.
Kelurahan Maccini Sombala, Kota Makassar berhasil meraih juara pertama dan mewakili Sulsel pada lomba kelurahan tingkat nasional.
Naoemi Minta Maaf
Masa jabatan Naoemi Octarina selaku Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel sekaligus Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulsel dan Bunda PAUD Sulsel berakhir hari ini, Selasa (5/9).
Mengakhiri masa pengabdiannya, istri Gubernur Andi Sudirman Sulaiman itu mengumpulkan seluruh pengurus Tim Penggerak PKK Sulsel, Dekranasda Sulsel, dan Pokja Bunda PAUD Sulsel. Kegiatan yang dikemas dalam acara Ramah Tamah tersebut dilaksanakan di Baruga Karaeng Pattingalloang Rujab Gubernur, Minggu malam (3/9).
Secara pribadi, Naoemi Octarina meminta maaf jika ada kesalahan dalam memimpin TP PKK Sulsel dan Dekranasda Sulsel.
“Secara pribadi, saya memohon maaf jika sejak dilantik sampai sekarang saya punya salah, saya minta maaf,” kata Naoemi Octarina, yang tidak bisa menahan air mata harunya.
Ia pun berpesan kepada para pengurus PKK, Dekranasda, dan Pokja Bunda PAUD agar melanjutkan program-program kerja yang sudah ada. Apalagi, di dalam TP PKK Sulsel dan Dekranasda Sulsel sudah ada sistem dan SOP yang dibuat. Mulai dari administrasi hingga pelaporan keuangan.
“Kita sudah punya SOP yang dibuat dalam bentuk baku. Persuratan, proposal, juga laporan keuangan. Kalau sistem yang berjalan dalam satu gerakan, maka meskipun pengurus berganti, semua akan tetap berjalan dengan baik,” terang Naoemi.
Ia juga berpesan agar tidak ada lagi kelompok-kelompok dalam kepengurusan TP PKK dan Dekranasda Sulsel. Sekaligus berharap, semua berjalan secara konsisten.
“Kalau sistem yang berjalan dalam satu gerakan, maka kalaupun berganti pengurus tidak akan ada kekacauan di dalamnya,” imbuhnya. (jun)