PANGKEP, BKM — Beberapa hari jelang berakhirnya masa jabatannya sebagai gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, menyempatkan diri meresmikan pengoperasian
Plant Badriah (Bahan Bakar dari Sampah).
Plant Badriah yang merupakan sarana pengolahan sampah menjadi bahan bakar berbasis Refuse Derived Fuel (RDF) di Desa Padang Lampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, resmi dioperasikan, Minggu (3/9).
PT Semen Tonasa sebagai offtaker bahan bakar yang dihasilkan Plant Badriah ini, tentu saja sangat menyambut gembira. Direktur Keuangan PT Semen Tonasa, Anis, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan dukungannya atas mulai beroperasinya Plant Badriah ini.
”PT Semen Tonasa siap menjadi suar penggunaan energi berbahan dasar sampah di Sulawesi Selatan khususnya dan di Indonesia Timur umumnya. Karena itu, sebagai offtaker dari Plant Badriah ini, kami telah membangun beberapa fasilitas pendukung di plant site atau pabrik kami, sehingga nantinya bahan bakar hasil pengolahan sampah ini bisa kami manfaatkan sebagai energi alternatif dalam proses produksi,” ungkap Anis.
Anis menambahkan, dengan keberadaan suplai bahan bakar dari sampah ini nantinya, diharapkan dapat meningkatkan Thermal Substitution Rate (TSR) atau substitusi energi panas yang sedang digalakkan PT Semen Tonasa dalam 5 tahun terakhir.
”Saat ini, dengan penggunaan sekam padi serta limbah pertanian lainnya. Kami berhasil mensubtitusi energi panas dalam proses produksi sampai 15 persen. Dengan adanya bahan bakar dari sampah yang dikeluarkan Plant Badriah ini, kami berharap pada tahun-tahun mendatang bisa mencapai hingga 25 persen. Ini tentu saja akan semakin memperkuat komitmen kami dalam hal penggunaan energi terbarukan dan juga mendukung program keberlanjutan,” pungkasnya.
Plant Badriah ini diresmikan langsung Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, pada hari Sabtu, 2 September 2023. Turut hadir Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau. (mir)