pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Porsir Berlatih Senam Artistik Hingga Jatuh Sakit

Muhammad Alif R, Murid SD IKIP Wakili Sulsel ke F2SN Tingkat Nasional

MAKASSAR,BKM.COM–ALAH bisa karena biasa. Pepatah ini cocok untuk menggambarkan apa yang dilakukan oleh Muhammad Alif R. Kebiasaannya berlatih sejak dini telah berbuah hasil. Ia terpilih mewakili Sulawesi Selatan pada ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) pada cabang olahraga senam artistik putra.

ALIF, begitu sapaan akrabnya. Kini duduk di bangku kelas lima SD IKIP Makassar. Ia hadir menjadi tamu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar dan telah tayang. Ayahnya, Riskal Muchlis mendampinginya. Keluarga ini tinggal di Jalan Teuku Umar, Tallo, Makassar.
Di usia tujuh tahun, atau ketika masih duduk di bangku kelas satu SD, Alif sudah mulai menggeluti olahraga senam artistik. Badannya pun dibuat lentur karena rutin berlatih.
Dijelaskan oleh Riskal, ketertarikan anaknya pada olahraga yang mengandalkan kelenturan tubuh ini bermula dari omnya, kakak Riskal. ”Waktu itu kakak cerita sama saya, anak ini memang ada bakatnya. Jadi, semenjak umur tujuh tahun saya sudah sering bawa dia latihan ke GOR Sudiang,” terang Riskal.
Alif mengaku memang suka olahraga jenis ini. ”Saya biasa nonton di TV, di situ ada orang senam artistik. Termasuk juga lihat di Youtube,” ujarnya.
Ketika ikut latihan saat kelas satu SD, gerakan pertama yang dilakukan adalah split, kayang, handstand, hingga roll belakang. Riskal mengakui hal itu. Karena dirinya memang yang mendampingi anaknya, bersama sang kakak.
Alif mengaku suka sekali ketika diajak untuk berlatih. Ia tak pernah menyia-nyiakan kesempatan ini. Keseriusan dari berlatih ia tunjukkan. ”Bahkan pernah, mungkin karena latihannya diporsir, dia (Alif) sampai sakit. Biasa tiga hari. Mungkin karena baru beradaptasi. Sampai-sampai dia tidak bisa masuk sekolah,” ungkap Riskal.
Selanjutnya, ketika di kelas empat SD ia mengikuti Porda di Kabupaten Sinjai. Hasilnya, dia meraih juara dua. Alif berharap masih bisa ikut lomba pada ajang-ajang lainnya.
Sebagai orang tua, Riskal sempat dihinggapi rasa khawatir dengan latihan yang dijalani anaknya. Bahkan, Alif pernah ditampar oleh pelatihnya bila gerakannya tidak jadi.
”Memang ada seperti itu. Tapi saya berpikir semua itu demi masa depan akan saya. Saya harus kuat,” imbuhnya.
Apa yang disampaikan ayahnya, dibenarkan oleh Alif. Walau mengaku tidak apa-apa dengan perlakuan dari pelatihanya itu, Alif merasa sedih.
Namun, ia telah mempersiapkan segalanya. Apalagi pelatihnya itu merupakan sepupu Alif sendiri. Saat ini dia sementara melatih di Meksiko.
”Kemarin dia juga yang melatih untuk PON Papua. Dia tuan rumah. Dapat empat medali, satu perak dan tiga perunggu. Selesai PON, Alif digembleng olehnya selama enam bulan. Akhirnya lolos Praporda. Alif kemudian tembus Porprov Sinjai-Bulukumba,” terang Riskal.
Diakui Riskal, darah atlet untuk cabang olahraga senam turun dari keluarganya yang lain, bukan dari dirinya. Khususnya sepupu-sepupunya.
Pertama kali Alif ikut lomba ketika duduk di kelas tiga SD. Ketika itu bertepatan dengan pandemi Covid-19. Berarti ada sekitar tiga tahun ia berlatih baru diikutkan lomba.
Usai lomba perdana, ia kut event yang dilaksanakan di Nipah Mall. Di sini Alif berhasil meraih juara satu. Dari empat kali lomba di tempat ini, hanya satu kali ia tidak mendapatkan juara. Selanjutnya, di tahun 2022 Alif ikut ebent lomba di Sinjai. Juara dua mampu disandangnya.
”Yang terakhir ini O2SN. Alhamdulillah dia lolos mewakili Sulsel ke tingkat nasional,” imbuh Riskal.
Berhasil meraih predikat ini, latihan Alif semakin digenjot. ”Bahkan, ketika sakit pun dia tetap berlatih,” ujar Riskal dengan mata berkaca-kaca.
”Dalam situasi seperti itu, terus terang saya biasa tanya ke anaknya, kamu masih mau latihan atau tidak. Dia bilang, Alhamdulillah Bapak masih mau jadi atlet. Ya, saya dukung,” tambahnya.
Riskal kemudian menceritakan kisahnya ketika jalan dengan Alif menuju tempat latihan di GOR Sudiang. ”Pernah pada saat musim hujan, sementara di jalan ban motor saya bocor. Jadi saya bilang, Lailaha Illallah. Jadi pakai jas hujan. Motor dituntun sambil jalan. Setengah jam baru sampai di tempat latihan. Dia ditepukin sama teman-temannya di sana. Ayo Alif, semangat…, semangat…, semangat. Saya tanya lagi anaknya, masih mau latihan atau tidak. Dia jawab masih mau, Pak. Berarti dia memang punya semangat. Saya sebagai orang tua pun mendukung dia sepenuhnya,” terang Riskal.
Ditanya tentang cita-cita, ternyata Alif ingin ikut lomba mewakili Indonesia pada tingkat internasional. Alasannya, supaya bisa dapat prestasi dan membanggakan orang tua serta Indonesia. (*/rus)




×


Porsir Berlatih Senam Artistik Hingga Jatuh Sakit

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link