×
Connect with us

Headline

Sudah Enam Kecamatan Krisis Air Bersih

Waspada, Sehari Terjadi Empat Peristiwa Kebakaran

-

MAKASSAR, BKM — Dampak El Nino makin dirasakan oleh warga Makassar. Selain kekeringan yang membuat warga sulit mendapat air bersih, potensi kebakaran juga kian meningkat.
Untuk wilayah yang kesulitan air bersih, jika sebelumnya BPBD merilis ada lima kecamatan, namun per hari Selasa, 12 September, bertambah satu kecamatan lagi, yakni Bontoala.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar Achmad Hendra Hakamuddin menjelaskan, wilayah yang terdampak krisis air bersih saat ini adalah Kecamatan Tallo, Ujung Tanah, Biringkanaya, Tamalanrea, Panakkukang, dan Bontoala.
“Berdasarkan hasil assessmen di lapangan, kecamatan yang terdampak krisis air bersih bertambah satu, yakni Kecamatan Bontoala,” ungkap lelaki yang akrab disapa Hendra itu, kemarin.

Dia mengemukakan, untuk Kecamatan Bontoala, ada tiga kelurahan yang terdampak, yakni Kelurahan Bunga Ejaya, Parang Layang, dan Bontoala. Sementara di Kecamatan Panakkukang empat kelurahan terdampak yakni Pampang, Sinrijala, Tello Baru, dan Panaikang.
Kecamatan Biringkanaya enam kelurahan diantaranya Katimbang, Daya, Bakung, Sudiang, Sudiang Raya, dan Untia. Sementara di Kecamatan Tallo lima kelurahan yakni Buloa, Kaluku Bodoa, Pannampu, Lembo, dan Rappokalling.
Untuk Kecamatan Tamalanrea terdapat lima kelurahan yakni Tamalanrea Indah, Tamalanrea, Kapasa, Kapasa Raya, dan Bira. Sementara Kecamatan Ujung Tanah ada delapan kelurahan yakni Pattingalloang Baru, Camba Berua, Gusung, Tamalanrea, Ujung Tanah, Tabaringan, Totaka, dan Cambayya.
“Totalnya ada delapan kelurahan yang terdampak dengan jumlah rumah yang butuh suplai air bersih sebanyak 6.294,” ungkap Achmad Hendra.
Hingga Selasa, 12 September 2023, BPBD sudah menyalurkan 592.960 liter air bersih ke 154 titik distribusi.
Di tengah kondisi kekurangan air bersih, beredar informasi di media sosial ada oknum yang memanfaatkan momen untuk mencari keuntungan. Oknum ketua RT di salah satu kecamatan menjual air yang didistribusikan Pemkot Makassar .
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, mengatakan pihaknya langsung menginstruksikan pemerintah setempat untuk menginvestigasi laporan tersebut. “Jadi saya suruh selidiki, ternyata di Tamalanrea Indah. Teman-teman coba investigasi ternyata ceritanya dia itu biasa beli air Rp3.000 per 20 liter, tidak ada memang penjual air di situ. Jadi bukan air yang didistribusikan oleh Pemkot Makassar ,” ungkap Danny.
Saat ini, tambah Danny, penyaluran air bersih sudah dilaksanakan secara intens ke seluruh wilayah yang membutuhkan sesuai data dari BPBD. “Sejauh ini belum ada komplain yang kita dengar terkait penyaluran air,” kata Danny.

Dia mengatakan, pihaknya juga sudah menerima laporan dari BPBD Makassar jika wilayah yang kekurangan air semakin meluas hingga ke Kecamatan Bontoala.
“Itu artinya sistem update kita di BPBD sudah berjalan sehingga kondisi di lapangan diketahui semua,” kata Danny.
Selain kekeringan, El Nino juga memicu kebakaran. Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar mencatat, dalam sehari kebakaran bisa terjadi lebih dari dua peristiwa. Pada Rabu (13/9) saja, tercatat terjadi empat peristiwa kebakaran. Sementara sehari sebelumnya ada sembilan kebakaran terjadi.
Kepala Dinas Damkar Makassar Hasanuddin menyebut, khusus di bulan Agustus, tercatat peristiwa kebakaran yang terjadi mencapai 49 kasus.
Pemicu kebakaran bervariasi. Namun kebanyakan disebabkan oleh terbakarnya lahan alang-alang.
Kebakaran yang terjadi akibat alang-alang selama Agustus ini mencapai 36 kasus. Sementara akibat listrik sebanyak 10 kasus,” jelas Hasanuddin.
Dia mengatakan, peristiwa kebakaran yang terjadi sejak Januari hingga Agustus sebanyak 168 kasus. “Terbanyak terjadi di Agustus 36 kasus. Di Juli juga cukup banyak, ada 34 kasus,” ungkapnya.
Dia mengimbau masyarakat selalu memperhatikan kondisi di sekitar tempat tinggal. Khususnya sambungan kabel yang berpotensi korslet. “Periksa kompor saat akan meninggalkan rumah. Jangan sembarang membakar sampah,” tandasnya.
Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada dan berhati-hati. Dia pun meminta pemerintah kelurahan tak henti menginformasikan ke masyarakat, baik melalui masjid maupun kegiatan RT/RW untuk mewaspadai kebakaran di musim kemarau ini.
Selain itu, dia juga meminta agar Pemandam Kebakaran (PK) Lorong dan Damtor selalu disiagakan untuk mewaspadai jika sewaktu-waktu dibutuhkan. “Jadi di musim kemarau ini, satu yang harus kita waspadai yakni kebakaran. Utamanya lahan, karena sangat gampang terbakar,” tandas Fatmawati. (rhm)

Share

Komentar Anda

Populer Minggu ini