GOWA, BKM — Gerakan Peduli Lingkungan yang dicanangkan Divisi Infantri 3 Kostrad terlaksana dalam bentuk karya bakti sehari di bawah terik sinar matahari pagi, Kamis (12/10).
Karya bakti dengan tiga kegiatan sekaligus, terpusat di kawasan bantaran kanal Somba Opu, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa ini meliputi pembersihan kanal dari tanaman liar air berupa eceng gondok, kangkung dan tanaman rambat lainnya, penanaman 250 bibit pohon sukun serta penyerahan 100 paket sembako kepada warga kurang mampu.
Karya Bakti Peduli Lingkungan untuk Indonesia Maju ini dihadiri Kas Kostrad Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, Pj gubernur Sulsel diwakili Arwien Azis, Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni, Pangdivif 3 Kostrad Pakkatto Mayjen TNI Choirul Anam, Dandim 1409 Gowa Letkol Inf Muhammad Isnaeni Natsir serta jajaran perwira tinggi Divif 3 Kostrad lainnya.
Sebelum menanam bibit pohon sukun, Kas Kostrad, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa bersama-sama pejabat pemerintahan dan perwira TNI dan Polres Gowa yang ada menyerahkan paket sembako kepada 100 orang warga kurang mampu di Kecamatan Somba Opu serta memantau karya bakti pembersihan bantaran kanal dengan mengendarai sepeda motor trail.
Terlihat ratusan personel Kostrad menyebar membersihkan. Ada yang di sepanjang jalur jalan bantaran kanal dan sebagian lainnya masuk ke kanal dengan air sebatas pinggang.
Mereka membersihkan tanaman eceng gondok, kangkung rambat, rumput liar serta sampah-sampah yang terbuang ke kanal.
Kas Kostrad, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa kepada media usai menanam pohon sukun mengatakan, kegiatan yang dilakukan Kostrad ini dalam rangkaian Peduli Lingkungan untuk Indonesia Maju.
”Yang mendasari kegiatan karya bakti Kostrad ini, pertama adalah sesuai perintah KSAD dan Panglima TNI bahwa TNI hadir di tengah-tengah masyarakat untuk jadi solusi dalam setiap persoalan masyarakat. Dan persoalan yang sederhana namun serius dan jadi program unggulan TNI AD saat ini adalah persoalan air bersih. Kita lihat disini sumber-sumber air yang ada dengan kondisi yang ada saat ini dipadati eceng gondok dan tanaman liar lainnya. Jelas ini akan berpengaruh terhadap kualitas air dan ketersediaan air yang sangat dibutuhkan. Apalagi dalam suasana elnino seperti ini, masyarakat sangat sangat butuh air,” kata Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.
Dasar kedua, kata Kas Kostrad, adalah adanya kepedulian Kostrad meskipun Kostrad bukan kesatuan kewilayahan atau kesatuan teritorial.
”Di sini Kostrad mengajak kita semua untuk bersama-sama dengan aparat pemerintah, TNI-PolRI, satuan kewilayahan serta OKP Ormas untuk membangun rasa kepedulian. Makanya Kostrad disini ingin mengajak kita semua untuk peduli dari hal-hal yang kecil ini seperti air, pohon dan ketahanan pangan. Sehingga dari yang kecil-kecil ini kita bisa selesaikan semoga tidak jadi persoalan besar bagi bangsa dan negara ini,” kata Kas Kostrad lagi.
Terkait masalah ketersediaan air bersih masyarakat, tambahnya, Kostrad mencanangkan penyediaan instalasi air berupa sumur bor. Saat ini kata Kas Kostrad lagi, sudah hampir sekitar 500 sumur bor dibangun dari target 1.000 unit di seluruh nusantara.
”Jadi pengadaan sumur bor ini mulai dari Aceh sampai Papua dibuatkan. Kita juga bekerjasama TNI-PolRI, ada juga dari kewilayahan, ada juga dari petani ada juga dari masyarakat. Dan masyarakat yang membutuhkan sarana air bersih ini, jika mau, maka mereka bisa langsung menghubungi kami sehingga kita bisa membangunkan instalasi air itu. Kalau khusus di Gowa ini air saya lihatnya masih berlimpah hanya sebagian kecil wilayah yang alami kekeringan serius,” kata Kas Kostrad lagi.
Sementara itu, Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni, mengatakan, khusus di Gowa ini ada yang dikerjasamakan dengan Kostrad, yakni di Kecamatan Bontomarannu. Di Bontomarannu ini, kata Rauf, sudah ada enam titik sumur bor yang sudah terbangun.
”Iya khusus kerja sama dengan TNI termasuk dengan Kostrad, kita sudah bangunkan sumur bor pada enam titik. Semoga masa kekeringan ini cepat berlalu sehingga masyarakat tidak kesulitan lagi memenuhi kebutuhan airnya. Dan kami atas nama Pemerintah Kabupaten Gowa menyampaikan terimakasih atas kolaborasi yang diberikan berbagai pihak khususnya Kostrad,” kata Wabup Gowa, Abd Rauf Malaganni ini.
Terkait penanaman ratusan bibit pohon sukun di sepanjang bantaran kanal Gowa, menurut Kas Kostrad sangat pas dan tepat. Pasalnya, menurut mantan Danrem Sulteng ini, kanal di Gowa sangat standar. Aman dari hunian-hunian liar.
”Saya lihat kanal di Gowa ini sangat standar. Karena bantaran kanal ini tidak ditempati rumah-rumah liar penduduk. Dan ini sangat bagus. Beda di Karawang, di sana kami kesulitan memindahkan rumah-rumah liar penduduk yang mendiami bantaran kanal. Ini juga yang menjadi hal yang harus dipikirkan bagaimana kita mencari solusi yang terbaik sehingga masyarakat bisa hidup tanpa harus menetap di bantaran sungai,” kata Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.
Kas Kostrad mengatakan, ke depan ini situasi lingkungan, situasi sosial masyarakat ini, akan semakin dinamis.
”Karena itu butuh kebersamaan kita, butuh kolaborasi kita, butuh kepedulian kita. Saya mengajak kepada segenap komponen baik itu sipil, militer, teman-teman wartawan juga, mari kita semakin gelorakan gotong royong, kebersamaan, kepedulian, saling membantu karena ini yang dibutuhkan saat ini untuk mengatasi setiap permasalahan yang terjadi di negara kita,” tambah Kas Kostrad. (sar)