MAKASSAR, BKM — Sudah dua hari hujan terjadi di Makassar. Namun, di hari kedua kemarin, hujan yang turun disertai dengan tiupan angin kencang. Di sejumlah titik banyak baliho Caleg yang bertumbangan. Bahkan ada atap rumah yang diterbangkan angin.
Seperti yang terpantau di wilayah Kelurahan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini. Atap seng dari sebuah rumah yang berada di Blok C terbang cukup jauh dan jatuh di sebuah lahan kosong. Ada pula yang tersangkut di tiang listrik.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar Achmad Hendra Hakamuddin yang dikonfirnmasi, Selasa (24/10), mengaku belum menerima laporan adanya kejadian tersebut. Dia pun telah mengarahkan personelnya untuk melakukan pengecekan.
Dihubungi terpisah, Prakirawan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah IV Makassar Farid Mufti, menjelaskan tentang terjadinya cuaca ekstrem. Kata dia, fenomena ini diakibatkan oleh adanya pertumbuhan awan cumulunimbus di wilayah Makassar
. Cakupan awan kemarin lebih kecil dibandingkan sehari sebelumnya.
”Saat masa transisi awan-awan yang pertumbuhannya kecil lebih sering mengakibatkan cuaca yang ekstrem. Karena kecil cakupan awannya biasanya tidak terjadi lama, sekitar satu sampai dua jam
,” ujar Farid.
Hujan disertai angin kencang serta guntur, disebutkan Farid, bisa terjadi pada siang hingga sore. Sementara pada pagi hari cuaca umumnya cerah. Kondisi ini diperkirakan sangat bisa terjadi hingga masuk ke musim penghujan. (rhm)