Site icon Berita Kota Makassar

Urus Izin, Dua Kapal Pinisi Harus Punya Nama

MAKASSAR, BKM — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui Dinas Pariwisata (Dispar) membangun dua unit kapal Pinisi tahun ini. Kapal tradisional tersebut saat ini dalam proses pengerjaan oleh perajin yang didatangkan langsung dari Ara, Kabupaten Bulukumb.
Pembangunannya di sekitar kawasan tugu MNEK, dekat Centrepoint of Indonesia (CoI). Kedua kapal itu dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023, dengan nilai Rp7,99 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Muhammad Roem menerangkan, saat ini progres pengerjaan sudah sekitar 80 persen. Kedua kapal itu ditargetkan rampung Desember 2023 ini, sesuai kontrak yang ada.

“Progres pengerjaan sekarang sekitar 80 persen. Target rampung akhir tahun, Desember,” jelas Roem, kemarin.
Dia berharap, kapal Pinisi itu sudah bisa dilaunching awal tahun depan. Namun sebelum diresmikan, pihaknya harus mengurus perizinan terlebih dahulu. Salah satu syarat untuk mendapatkan izin, kedua kapal tersebut sudah harus punya nama.
“Ini sekarang saya mau diskusi sama Pak Wali, minta arahan soal nama kapal. Karena dalam proses perizinan harus menyertakan nama kapal. Minta arahan beliau nama kapalnya,” kata Roem.

Banyak warga yang mempertanyakan alasan Pemkot Makassar membangun papal Pinisi tersebut. Roem mengatakan ada beberapa alasan penting. Di antaranya, untuk memberikan insentif kepada travel agen yang membawa tamu dari luar untuk bisa berkeliling di pulau-pulau terdekat (sailing trip) di Kota Makassar.
Kapal Pinisi itu juga bisa menjadi lokasi outing class bagi pelajar. Termasuk menjadi wisata budaya, pendidikan, hingga misi diplomasi dengan negara lain.
“Kehadiran Pinisi itu banyak manfaatnya. Wisata pendidikan, kebudayaan, insentif, misi diplomasi seperti yang dikatakan Pak Wali, sampai ke Singapura dan teritori ke Australia. Banyak manfaatnya,” tambah Roem.

Kapal Pinisi ini dibangun menggunakan material kayu. Dilengkapi dengan tiga geladak. Geladak bawah (lower deck) digunakan untuk kebutuhan ABK dan dapur, geladak utama (main deck) digunakan untuk area umum, dan restoran geladak atas (upper deck) digunakan untuk kamar tamu, kamar kapten dan ruang navigasi.
Menggunakan satu baling-baling yang digerakkan satu mesin induk dikendalikan di ruang kemudi. Bangunan kapal dibuat sedemikian rupa agar mempunyai kemampuan olah gerak maupun stabilitas yang prima dan mempunyai sudut trim yang baik. Panjang keseluruhan kapal 35,40 meter, lebar kapal 6,10 meter, tinggi 2,5 meter, dan kecepatan 8 knot
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengemukakan, Phnisi akan semakin mempererat diaspora masyarakat suku Bugis-Makassar dengan negara-negara di dunia. Selain dari sisi historis, Danny Pomanto membuat kapal Pinisi sebagai wisata edukasi kepada pelajar SD-SMP melalui program outing class. (rhm)

Exit mobile version