MAKASSAR, BKM — PT Vale Indonesia Tbk mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang tidak diaudit untuk triwulan ketiga tahun 2023 (3T23).
PT Vale menunjukkan kinerja produksi yang kuat dengan mencapai 17.953 metrik ton (t) selama 3T23. Pencapaian ini patut diapresiasi yang tentunya tidak lepas dari penerapan strategi pemeliharaan yang efektif serta kinerja operasional yang luar biasa.
Pada 3T23 dan periode sembilan bulan tahun 2023 (9M23), harga realisasi rerata PT Vale masing-masing sebesar USD16.204 dan USD18.596 per t, menunjukkan penurunan sebesar 10 persen dan 6 persen bila dibandingkan harga realisasi rerata pada 2T23 dan 9M22.
”Meski terjadi penurunan harga, Perseroan berhasil mencatat peningkatan penjualan sebesar 7 persen selama 9M23 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini terutama didorong peningkatan volume pengiriman nikel dalam matte,” kata Chief Financial Officer PT Vale, Bernardus Irmanto
Dengan demikian, kata Bernardus, total Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) PT Vale sebesar USD401,1 juta pada 9M23, melampaui USD382,6 juta yang dicatat pada 9M22.
Beban Pokok Pendapatan Grup selama sembilan bulan pertama tahun 2023 sebesar USD650,9 juta, meningkat 6 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.
Kenaikan ini terutama disebabkan konsumsi bahan bakar dan biaya-biaya terkait. Sebagai bagian dari inisiatif efisiensi berkelanjutan kami, PT Vale tetap menggunakan batubara sebagai sumber energi utama untuk burner sepanjang 3T23.
Keputusan ini menyebabkan peningkatan konsumsi batubara sebesar 13 persen, yang sebagian diimbangi penurunan konsumsi HSFO sebesar 7 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
Peningkatan konsumsi diesel sebesar 5 persen terutama didorong peningkatan kegiatan penunjang penambangan selama 3T23.
Dari sisi kinerja keuangan, Perseroan membukukan laba sebesar USD52,6 juta pada 3T23, turun dibandingkan laba sebelumnya sebesar USD70,4 juta pada 2T23 disebabkan harga realisasi rerata nikel yang lebih rendah.
Selain itu, selama 3T23, PT Vale telah menginvestasikan belanja modal sebesar USD65,7 juta, meningkat dari USD60,8 juta yang dikeluarkan pada 2T23. Peningkatan ini terutama dialokasikan untuk belanja modal keberlanjutan dan pertumbuhan.
Meski terdapat pengeluaran yang lebih tinggi, Perseroan tetap mampu mengelola kas secara hati-hati dan melaporkan saldo kas dan setara kas sebesar USD768,4 juta pada 30 September 2023, naik dari USD719,9 juta pada 30 Juni 2023.Komitmen Perseroan dalam menerapkan praktik penambangan yang baik telah mendapatkan pengakuan yang signifikan. Pada September 2023, PT Vale menerima tiga piala ‘Best of the Best’ pada Good Mining Practice (“GMP”) Award 2023.
Penghargaan tersebut antara lain Sertifikat Aditama dan Piala ‘Terbaik’ atas prestasi dalam Aspek Pengelolaan Teknis Pertambangan Mineral dan Batubara, Aspek Pengelolaan Konservasi Mineral dan Batubara, dan Aspek Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Mineral dan Batubara.
Selain itu, PT Vale juga menerima penghargaan ‘Utama’ untuk Pengelolaan Bisnis Standardisasi dan Jasa Pertambangan.
Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Perseroan, menyampaikan rasa terima kasih kepada karyawan, kontraktor, dan pemangku kepentingan lainnya atas komitmennya dalam mengedepankan praktik penambangan yang baik. Menyusul penandatanganan Perjanjian Definitif dengan Huayou dan Ford pada 30 Maret 2023, PT Vale dengan bangga mengumumkan penyelesaian evaluasi dan persetujuan Dewan Komisaris atas tambang Pomalaa dengan investasi senilai USD925 juta yang akan memasok bijih ke Pomalaa HPAL. Hal ini lebih lanjut untuk mendukung rantai pasokan kendaraan listrik di Indonesia.
Perseroan tetap berkomitmen untuk memprioritaskan peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya, memastikan daya saing jangka panjang sambil menjunjung tinggi nilai-nilai mereka. Keselamatan jiwa merupakan hal terpenting.Menghargai kelestarian bumi dan komunitas kita. (mir)