MAKASSAR, BKM — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerja sama Mabes TNI, BRIN, dan BMKG telah melakukan rekayasa cuaca. Teknologi modifikasi cuaca (TMC) ini bertujuan untuk menyiasati kekeringan ekstrem yang terjadi di Sulsel.
Hal ini sesuai dengan arahan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Sebanyak 10 ton NaCl disemai menggunakan pesawat selama tujuh hari di beberapa titik.
Kepala Pelaksana BPBD Sulsel Amson Padolo mengatakan, TMC dilakukan untuk mengisi kantong-kantong sumber air di Kota Makassar, basis-basis pertanian agar mendapatkan aliran air, serta mengisi bendungan yang berfungsi sebagai basis kelistrikan.
“Kita berharap dengan TMC ini, kekeringan yang terjadi bisa teratasi,” kata Amson Padolo, Rabu (15/11).
Ia mengungkapkan, telah dilakukan penyemaian awan di Kabupaten Maros, Gowa, Pangkep, Jeneponto, Bulukumba, dan Kota Parepare, berdasarkan potensi pertumbuhan awan. Jumlah NaCl yang telah disemai sebanyak 10 ton. Untuk setiap kali penerbangan dilakukan penyemaian 800 kg NaCl.
“Semoga dengan penyemaian awan ini akan terjadi hujan di beberapa tempat. Sebagaimana dengan laporan yang kami terima bahwa beberapa daerah telah hujan, dan ini merupakan upaya-upaya dari rekayasa cuaca yang dilakukan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, berdasarkan laporan BMKG, telah terjadi hujan di beberapa tempat.
“Semoga dengan rekayasa cuaca, dampak kekeringan ekstrem bisa teratasi. Kita berdoa agar Provinsi Sulsel dapat terhindar dari bencana kekeringan serta bencana hidrometrologi lainnya,” imbuhnya. (jun)