SOPPENG, BKM — Petani yang sebagian berada di aliran saluran irigasi Langkeme khususnya area Timusu, Jennae dan sekitarnya terancam tidak bisa turun ke sawah gegara tersumbatnya irigasi Langkeme dan musim kemarau panjang. Paska kemarau panjang tahun’ ini banyak petani yang tanaman padinya mengalami fuso dan kini kembali terancam akan mengalami penundaan musim tanam tahun ini
Plt Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia Cab Soppeng (Apdesi) Kabuten Soppeng Firdaus mengatakan hal ini tertimbun Nya kembali saluran irigasi Langkeme akhirnya air tidak bisa pmengalir ke pengairan sawah di bulan September atau ranting Tengga Padangge, tepatnya di titik area’ Madekkang, Desa Congko, Kecamatan Mariowawo, Kabupaten Soppeng.
”Jika hal ini dilakukan pembiaran berlarut-larut kasian petani kita, ”ujar Firdaus.
Menurut Firdaus semua pihak harus mengambil perhatian serius, karena ini menyangkut keberlanjutan kehidupan petani kita. Apalagi sebagian besar petani sudah mengagendakan mulai turun sawah pada akhir bulan November tahun ini bila air irigasi Langkemme memungkinkan mengalirkan air.
Pihaknya meminta Balai Pompengang yang memiliki otoritas dan tanggung jawab pemeliharaan irigasi untuk tidak menunda-nunda waktu karena keberadaan irigasi. Karena irigasi menjadi urat nadi bagi petani kita sehingga begitu vitalnya irigasi tersebut.
Salah seorang tokoh masyarakat Marioriwawo Ulil Amri mengakui pihaknya minta pemerintah pada semua tingkatan untuk memberikan perhatian khusus terkait tersumbatnya irigasi ini akibat longsor. Karena kalau tak terselesaikan maka maka semakin panjang penderitaan petani akibat tidak bisa turun sawah. (ono/C)