MAKASSAR, BKM — Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan atau yang biasa disebut Corporate Social Responsibility (CSR) Sulsel akan membantu Pemerintah Provinsi Sulsel dalam hal pengadaan bibit Pisang Cavendish di 24 Kabupeten Kota di Sulsel.
Apalagi CSR dibuat untuk membantu pemerintah. Untuk itu, para perusahaan yang ada di dalam forum ini akan berkomitmen membantu pemerintah, utamanya pada program prioritas.
Forum CSR terbentuk dengan adanya Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 2 Tahun 2021, tentang Penyelenggaraan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan. Dengan begitu, maka forum ini wajib membantu pemerintah dalam menjalankan programnya.
Ketua Forum CSR Sulsel, Latunreng mengatakan, pihaknya akan membagikan 200 ribu pohon bibit Pisang Cavendish ke masyarakat yang membutuhkan, lewat Kepala Daerah yang dikoordinasikan dengan Gubernur.
“Pembagian bibit itu akan dilakukan Desember ini, mungkin pekan depan (pekan ini-red). Penyaluran bibit ini akan dipusatkan di dua tempat, di daerah Selatan di Takalar dan bagian Utara di lokasinya Sidrap,” kata Latunreng, akhir pekan kemarin.
Latunreng bilang, perusahaan tidak bisa membantu pemerintah dalam bentuk uang, sehingga forum memutuskan untuk membagikan bibit Pisang Cavendish.
“Tidak boleh perusahaan memberikan uang karena perusahaan akan diaudit,” paparnya.
Meski demikian, jika dirupiahkan 200 ribu pohon itu senilai Rp2,97 miliar. Adapun bantuan itu berasal dari Bank Sulselbar dan Pelindo.
Latunreng mengungkapkan, tahun 2024 mendatang akan lebih memaksimalkan bantuan CSR ke Pemprov. Bukan tak mungkin jika semua perusahaan akan berkontribusi.”Kan ini sudah akhir tahun,” ungkapnya.
Lebih jauh, Latunreng menyampaikan, perusahaan tidak hanya fokus pada program pemerintah, perusahaan juga punya program masing-masing. Karena yang berhak dibantu oleh forum selain pemerintah adalah program perusahaan itu sendiri dan permintaan masyarakat.
“Jadi kami sudah menyalurkan beberapa bantuan ke Pemprov Sulsel, mulai dari penyaluran bantuan peduli Sulbar saat gempa, bantuan anak putus sekolah, bantuan Bandara di Sorowako dan lainnya. Jika ditotal bantuan forum CSR selama 202-2023 itu Rp7.332.500.000,” ucapnya.
Latunreng bilang, tidak semua perusahaan yang bergabung itu aktif dalam forum CSR. Dari ribuan perusahaan, cuma sekitar 15 perusahaan yang aktif dalam forum.
“Kedepan kita akan usahakan bersatu semua perusahaan. Karena kalau perusahaan lain bersatu semua, itu luar biasa. Karena Bank Sulselbar saja bisa, bagaimana dengan perbankan lainnya ya,” sebutnya.
“Kita hanya perlu komunikasi, kebersamaan dan tujuan kita ketemu itu akan ringan. Pak Gubernur tidak perlu berpikir lagi ini anggarannya kurang atau mines,” sambung Latunreng.
Dari sekitar 500 perusahaan yang dianggap besar di Sulsel, hanya sekitar 15-20 yang aktif di Forum CSR. Latunreng berharap, para perusahaan ini mampu bekerjasama dan satu tujuan. Karena dampaknya akan dirasakan masyarakat itu sendiri, dan itu wajib.
“Perusahaan menengah dan besar. 300 sampai 500 perusahaan yang termasuk menengah dan perusahaan besar. Karena ini akibat pandemi banyak juga yang (kerugian). Yang aktif itu kecil sekali, 0,0 sekian persen,” tukasnya. (jun)