MAKASSAR, BKM — Nahas dialami Sam Dg Sattuang (60). Warga Jalan Pampang V, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar ini harus mendapatkan 25 jahitan di betis kanannya akibat gigitan buaya. Peristiwa itu dialami Sam ketika sedang mencari sayur pappa di aliran Sungai Pampang, Kamis (14/12) sekitar pukul 11.00 Wita.
Sebenarnya, menurut Ketua RT 2, Kelurahan Pampang, Sudirman, sebelumnya ia sudah sering mengingatkan kepada warganya agar berhati-hati ketika ingin beraktivitas di aliran sungai.
“Jauh-jauh sebelumnya saya sudah sampaikan kepada warga, karena saya sudah sering ke Lakkang naik perahu, menyeberang. Hati-hati dengan buaya, karena jumlah mereka makin bertambah ,” ujarnya.
Jangan sampai, lanjutnya, ada korban apabila warga tidak berhati-hati.
“Nah, sekarang ini ada korban. Walaupun luka di kaki karena digigit, kita perlu hati-hati dan mengantisipasinya,” tambah Sudirman.
Ia berharap, pemerintah segera mengambil tindakan untuk penanganan buaya tersebut.
“Kalau bisa pemerintah bagaimana menanggulangi, mengusir atau bagaimana caranya. Jangan sampai ada korban atau yang meninggal. Mudah-mudahan tidak adaji,” imbuhnya.
Diakui Sudirman, kemunculan buaya tersebut sudah lama. Bila memasuki musim penghujan, buaya itu akan naik ke darat.
“Paling sering kita dapat itu kalau air pasang. Saya dengar laporan-laporan begitu, setiap naik pasang itu pasti naik ke tanahnya orang itu buaya untuk bertelur. Kalau yang sering kita lihat itu tiga ekor. Kalau yang besar itu tiga. Bertambah ini, karena saya pernah dikasih tahu sama pa’limbang di Lakkang,” ungkapnya.
Akibat luka gigitan buaya yang dideritanya, Sam Dg Sattuang sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar. Setelah lukanya dijahit, ia diperbolehkan pulang ke rumahnya.
Sam menceritakan, awalnya dia hendak memetik sayur di rawa-rawa sungai Lakkang, Kecamatan Tallo. Namun tetiba muncul seekor buaya dan langsung menerkam kakinya. Spontan Sam langsung kaget ketika itu.
Beruntung ia hanya satu kali digigit. Setelah itu buaya tersebut langsung kembali ke sungai.
“Kakiku nagigit. Saya tarik kakiku sampai robek celanaku. Setelah digigit, saya langsung robek celanaku baru saya bungkus kakiku. Setelah itu saya langsung pulang,” katanya.
Ia memperkirakan buaya yang menggigatnya memiliki lebar 30 sentimeter. ”Saya digigit sekitar pukul 11.00. Saya ke sana pergi ambil sayur pappa,” sebutnya.
Sebelumnya, kata Sam, ia sering ke tempat tersebut. Namun tak pernah melihat buaya.
“Kalau subuh saya sering ke sana, tapi tidak pernah kelihatan (buayanya). Saya kaget pas muncul,” tukasnya.
Lurah Pampang, Kecamatan Panakkukang Hendra, membenarkan kalau ada warganya menjadi korban gigitan buaya saat mencari sayur di tepi sungai.
“Iya, ada memang warga (yang digigit buaya). Itu di alan Pampang 4. Siang dari cari sayur pappa di Lakkang. Awalnya celananya ditarik kemudian dia melarikan diri. Sempat terajadi tarik menarik. Lukanya sudah dijahit,” kata Hendra. (jun)