MAKASSAR, BKM–Meski banyak yang meragukan, namun Andi Amar Ma’ruf Sulaiman terus intensif menampung aspirasi masyarakat di sembila kabupaten yang ada di daerah pemilihan (Dapil) Sulsel II.
Andi Amar mengakui optimis bisa menjadi penyambung dan penyeimbang Gen Z dengan generasi yang sebelumnya.
“Saya sadar betul generasi saya, Gen Z, banyak dipandang sebelah mata. Itu karena ada gap generation, dimana ada perbedaan nilai dan pendapat di antara anggota generasi yang berbeda. Sehingga generasi terdahulu belum memahami apa kebutuhan dan problem yang dialami Gen Z. Jarak antargenerasi itu yang coba saya jembatani. Sebagai Gen Z, saya paham betul apa kebutuhan generasi saya,” kata Andi Amar, Kamis (11/1).
Ia menyebut, data DPT yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel didominasi oleh generasi muda yang terdiri dari Generasi Milenial dan Gen Z. Gabungan kedua generasi muda tersebut tercatat 2.433.072 pemilih atau 51,46%. Olehnya itu, ia optimis bisa menjadi wakil Generasi Milenial dan Gen Z tanpa mengesampingkan generasi terdahulu.
“Bayangkan apa yang akan terjadi jika komunikasi antara generasi muda dan generasi sebelumnya tidak berjalan dengan mulus. Padahal saat ini populasi generasi muda begitu besar. Akan seperti apa dampak terhadap kebijakan yang diambil jika tidak dapat memenuhi aspirasi generasi dengan jumlah terbesar itu,” tambah Amar.
Amar menyebut bila dirinya tidak hanya fokus pada daerah tertentu, namun semua daerah yang masuk dalam Dapil Sulsel II. Ia pun menargetkan jumlah suara yang realistis.
“Target suara kita yang realistis saja, 125 ribu. Semua daerah kita ratakan tidak ada yang dibedakan karena kita akan jadi perwakilan semua daerah. Dua basis yang paling besar di Bone dan Pangkep,” jelasnya.
Selain itu, kata Amar pertanian, perikanan dan kelautan merupakan sumber pendapatan utama Sulawesi Selatan terutama masyarakat yang tinggal di Dapil Sulsel II. Sehingga perlu dilakukan modernisasi untuk memajukan pertanian yang juga diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan generasi muda terhadap pertanian.
“Jika kita menerapkan teknologi yang lebih maju pada bidang pertanian dibarengi dengan akses informasi tentang potensi ekonomi yang besar di bidang pertanian, saya yakin generasi muda akan mau terlibat lebih jauh,” sebut Amar. (jun/rif)
