MAKASSAR, BKM — Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari sudah rampung dan siap untuk difungsikan. Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Selatan Ditjen Cipta Karya sudah menyerahkan pengelolaan sementara kepada Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar sesuai regulasi.
Selanjutnya, proyek tersebut dalam waktu dekat akan diresmikan. Sesuai rencana, IPAL Losari akan diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo 1 Februari mendatang.
Namun, menurut Direktur IPAL PDAM Ayman Adnan, pihak balai masih menunggu kepastian jadwal peresmian proyek tersebut oleh presiden. Dia mengatakan, sesuai mekanisme, untuk proyek atau aset negara dengan nilai Rp100 miliar lebih, peresmiannya harus dilakukan oleh presiden atau menteri.
“Rencana awal, peresmian tanggal 1 Februari 2024. Namun saya komunikasi sama balai, belum ada jadwal fiks dari protokol istana,” kata Ayman, kemarin.
Dijelaskan Ayman, pihaknya melanjutkan pekerjaan yang sudah berproses di IPAL Losari. Diantaranya melakukan uji laboratorium, pengambilan sampel, survei, dan melanjutkan pekerjaan water treatmennya. Juga itu, melanjutkan uji coba pemanfaatan IPAL Losari pada 74 sambungan rumah tangga. Termasuk kepada 25 sambungan komersil berupa hotel dan restoran.
Dia mengatakan, pemanfaatan IPAL Losari selanjutnya akan terus diperluas. Untuk tahap pertama, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melalui Direktorat Sanitasi meminta data sambungan rumah yang akan memanfaatkan IPAL Losari.
“Ada 5.000 sambungan rumah yang akan memanfaatkan IPAL Losari. Datanya paling lambat akhir Januari akan kita setor ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Bappeda Makassar,” jelas Ayman.
Lebih jauh dikemukakan, pada dasarnya PDAM sudah siap mengelola IPAL Losari tersebut. Namun untuk tahun pertama, dia minta ada supporting anggaran dari Pemerintah Kota Makassar untuk biaya operasional.
“Karena ini tahun pertama, kan tertuang di perjanjian kerja sama antara Balai dengan Pemkot, ada 21 poin kewajiban Pemkot. Salah satunya menyiapkan anggaran operasional IPAL Losari. Itu yang coba kita minta ke Pemkot. Kami siap kelola IPAL Losari, tapi di tahun pertama siapkan biaya operasionalnya. Untuk listrik. Untuk manpower biar kami yang tanggung,” tambahnya.
Ayman mengatakan, Bappeda sudah akan mempersiapkan anggarannya. Untuk mengoperasikan IPAL Losari, PDAM mempekerjakan 23 pegawainya yang dibagi tiga shift setiap hari.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bappeda Makassar, Andi Zulkifli Nanda mengatakan pihaknya memang sudah berencana memasukkan alokasi anggaran operasional IPAL Losari tahun ini. “Itu kan sudah tahap uji coba. Sudah beroperasi dan tidak boleh berhenti listriknya. Alat laboratorium butuh biaya untuk kelola,” jelas lelaki yang akrab disapa Zul ini.
Mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM PTSP) Makassar itu, mengatakan anggaran yang akan dialokasikan untuk operasional IPAL Losari tahun ini sekitar Rp5 miliar hingga Rp6 miliar. Anggaran tersebut rencananya akan dititipkan ke Dinas Pekerjaan Umum.
“Tinggal Dinas PU tindak lanjuti untuk dimasukkan ke Daftar Pelaksanaan Anggaran atau DPA-nya,” jelas Zul. (rhm)