PAREPARE, BKM–Adanya dugaan politik uang saat digelar senam sehat dan berjoget yang dilakukan tim kampanye daerah (TKD) dari politisi Partai Gerindra dengan cara melemparkan uang pecahan 100 ribu dari atas panggung kearah peserta yang sedang berjoget.
Untuk itu, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Parepare masih mengumpulkan beberapa data sebagai alat bukti dan tetap melakukan proses penelusuran terkait aksi bagi-bagi uang yang diduga terdapat pelanggaran berdasarkan hasil temuan saat melakukan pengawasan di kegiatan tersebut.
“Terkait kejadian senam sehat yang diadakan Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran, itu terjadi (bagi-bagi uang),” kata Kordiv Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Parepare, Fadly Azis, Selasa (6/2).
Menurut Fadli, Bawaslu Parepare tidak serta merta menindak ketika ada dugaan pelanggaran bagi bagi uang. “Itu ada proses yang harus kita lalui dalam menentukan pelanggaran jenis apa yang telah dilanggar,”jelasnya.
Dijelaskan bahwa pihak Bawaslu sedang mengumpulkan bukti-bukti dulu. “Jangan sampai ada bukti-bukti yang perlu kita tambahkan, untuk jenis pelanggarannya, itu merujuk dari hasil pleno Bawaslu,”jelasnya.
“Nanti akan kita lakukan pleno, apakah terdapat unsur pidana di dalamnya. Ketika itu ada terdapat unsur pidana, maka kita akan melakukan pembahasan dengan Sentra Gakkumdu untuk menindaklanjuti kasus tersebut,” ujarnya.
Pihaknya juga sudah mengamankan barang bukti berupa uang kertas pecahan Rp100 ribu, selain itu juga ada dua bukti lainnya. yakni,ada dua jenis video dari sumber berbeda. Terus, ada foto si penerima uang. Dari informasi teman, ada barang bukti berupa uang, uang pecahan Rp100 ribu,” ungkapnya.
“Kita menunggu dulu hasil pleno kami. Nanti setelah pembahasan di Gakkumdu baru kita rancang kapan jadwalkan untuk pemanggilannya klarifikasi,” katanya.
Ketua TKD Prabowo-Gibran Parepare, Surianto membantah adanya aksi bagi-bagi uang dalam kegiatan jalan sehat Minggu (4/2).
Surianto menjelaskan, bahwa aksi lempar uang kepada peserta jalan sehat itu adalah saweran sebagai bentuk spontanitas bukan bagi-bagi uang. “Sebenarnya saya itu tidak bagi-bagi uang, saya sudah kebiasaan setiap saya melihat orang joget pasti saya sawer, itu hanya secara spontan, saya lihat orang joget pasti saya sawer, itu dimana-mana baik di warkop maupun acara apa, setiap lihat orang joget-joget dan saya senang pasti saya sawer itu bukan bagi-bagi uang, itu sedekah dan saya bersedekah itu setiap hari,”ujar Surianto, Senin (5/2).
Surianto yang juga Ketua DPC Gerindra Parepare itu mengungkapkan, alasan utama dirinya memberikan saweran kepada peserta jalan sehat, karena melihat antusiasme warga yang hadir dalam kegiatan tersebut hingga sejumlah peserta tidak mendapatkan makanan dan susu gratis yang disiapkan penyelenggara.
“Karena saya lihat euforianya masyarakat itu, pertama kami cuma menyiapkan 1.500 makanan gratis plus susu ternyata membludak lebih 3.000 orang, jadi banyak yang minta itu diuangkan, saya kasih dan itu berupa sawer dan itu berupa sedekah,”jelasnya
Ia pun mengaku bersedia memenuhi panggilan Bawaslu jika dipanggil. “Jika ada surat dari Bawaslu, kami siap untuk datang mengklarifikasi, kita sampaikan apa adanya karena saya memberi itu hanya spontanitas saja,”tegasnya.(mup/rif/c).
