MAKASSAR, BKM — Kantor Wali Kota Makassar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani tidak aman. Sejumlah komponen atau spare part lift di kantor pemerintahan tersebut dipreteli oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Akibatnya, dari tiga lift yang disiapkan untuk akses naik turun di menara Balai Kota, tinggal satu yang berfungsi. Dua lainnya sudah tidak bisa beroperasi karena sejumlah komponennya lift sudah hilang.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kepala Sub Bagian Perlengkapan pada Bagian Umum Setda Kota Makassar Siti Selvi Wildana membenarkannya. “Betul begitu kejadiannya,” ungkap Selvi yang dihubungi BKM, Rabu (21/2).
Dia mengatakan, pencurian komponen lift sudah dua kali terjadi. Yang pertama, spare part yang dipreteli pelaku pencurian adalah mainboard seharga Rp15 juta. Selanjutnya, tombol lift 11 set senilai Rp33 juta. Jika dikalkulasi kerugian yang diderita mencapai Rp48 juta.
Bukan itu saja, akses naik dan turun pegawai yang berkantor di tower Balai Kota juga jadi terhambat. Dengan jumlah pegawai mencapai ratusan, hanya dilayani satu lift. Akibatnya, para pegawai harus antre cukup lama untuk naik maupun turun lift.
“Yang kami khawatirkan kondisi keamanan Balai Kota ini. Sudah berapa kali kejadian. Harus diperketat lagi orang yang keluar masuk,” cetus Selvi.
Dikonfirmasi terpisah, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto tidak bisa menyembunyikan kemarahannya. “Itu parah sekali. Harus dilaporkan ke pihak kepolisian,” kata Danny saat diwawancara usai membuka tes lelang jabatan di LAN RI Makassar, kemarin.
Dia mengatakan, selama ini memang berat jika biar persoalan lift juga diurusi Subag Perlengkapan, Bagian Umum. Ke depan, Danny akan membuat satu UPT khusus yang mengatur persoalan elektrikal dan lift seperti itu. UPT tersebut nantinya juga akan bertanggung jawab di Makassar Goverment Centre (MGC) yang saat ini dalam tahap perampungan.
Diapun meminta koordinasi dengan Satpol PP ditingkatkan. Termasuk memperketat pengawasan orang yang keluar masuk di Balai Kota. (rhm)