Site icon Berita Kota Makassar

Petahana DPRD Sulsel Banyak Yang Terpental

MAKASSAR, BKM–Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan yang kembali lagi maju dan bertarung di pemilu legislatif (Pileg) 14 Februari sebagai petahana masih banyak yang belum aman untuk kembali terpilih, bahkan sudah ada yang dipastikan terpental atau gagal terpilih.
Para petahana itu yakni Arfandi Idris dari Partai Golkar, Capt Hariadi, Rakhmat Kasjim dan Sarwindye T. Biringkanae dari Partai Nasdem, Muchtar Mappatoba dari Partai Gerindra. Azhar Arsyad dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Andi Irwandi Natsir dari Partai Amanat Nasional (PAN) serta Risfayanti Muin dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Dari Partai Demokrat yakni Andi Januar Jaury Dharwis, Andi Ian Latanro serta Jufri Sambara.
Sementara yang belum aman yakni Haidar Madjid, serta Mulyadi Mustamu dari Partai Demokrat, Vera Virdaus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Adam Muhammad, Vonny Amelia Suardi, Andi Mangunsidi dan Henny Latif dari Gerindra. Andi Ansyari Mangkona dan Andi Putra Batara Lantara dari PDIP.
Berikutnya Andi Muhammad Anwar Purnomo dari PKB dan Andi Sugiarti Mangun Karim dari PPP.
Legislator PKB Sulsel Fauzi Andi Wawo mengakui jika para petahana kini posisinya semakin rawan untuk tidak terpilih. “Termasuk pak Ketua DPW (Azhar Arsyad,red)”ujar Fauzi, Rabu (21/2).
Meski demikian, Fauzi yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kota Makassar ini sedikit terobati lantaran dua kader PKB yang maju di daerah pemilihan (Dapil) Makassar A dan B lolos ke DPRD Sulsel. “Alhamdulillah, ada dua Caleg di Makassar A dan B lolos atau terpilih,”ujar Fauzi A Wawo.
Real count KPU Sulsel Rabu (21/2) pukul 16.00 Wita, Caleg Nasdem di Dapil Makassar A unggul lebih 30 ribu suara disusul Caleg Gerindra 26 ribu suara, Golkar 17 ribu suara, PDIP 14 ribu suara, Demokrat 13 ribu suara, PKS 11 ribu suara dan PKB 10 ribu suara.
Adapun suara Caleg PAN pada kisaran 6 ribu lebih dan PPP juga 5 ribu lebih. (rif)

Attock: Ketidakmampuannya Mengkonversi Tugas Kedewanannya

PENGAMAT politik Attock Suharto memaparkan bahwa untuk sementara memang banyak yang diprediksi petahana akan kalah dari pendatang baru, tetapi kan belum final penghitungannya.

“Tetapi, jika itu benar maka ada beberapa faktor yang membuat petahana itu terpental, seperti ketidakmampuannya mengkonversi tugas -tugas kedewanannya menjadi suara,”ujar Attock yang juga dosen pada salah satu perguruan tinggi ini.
Kemudian, petahana mungkin lebih percaya diri akan dipilih masyarakat tetapi mengabaikan lawan-lawan politiknya, sehingga dirinya menilai sangat menyangkan hal tersebut jika banyak petahana yang terpental.

“Sangat disayangkan jika seorang petahana terjungkal padahal dia memiliki aset politik lebih dari cukup untuk bertarung kembali,” tuturnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan, Hasbullah menegaskan bahwa saat proses perhitungan suara sementara dilakukan sehingga belum ada nama-nama, baik yang terpilih maupun yang tidak terpilih.
“Rekap kecamatan sementara berjalan, penetapan resmi adalah hasil rekapitulasi berjenjang yang resmi dilakukan oleh KPU bukan yang dirilis oleh pihak lain,” tegasnya. (rif)

Exit mobile version