Site icon Berita Kota Makassar

Kerja Keras Pemkot Diganjar Adipura

MAKASSAR, BKM — Kerja keras Pemkot Makassar menjadikan ibu kota Sulsel ini sebagai kota yang bersih dan indah berbuah hasil. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI mengganjar Makassar dengan Adipura.
Namun hingga kemarin, belum ada informasi pasti apakah Kota Makassar akan menerima piala atau penghargaan Adipura. Rencananya, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto akan menerima langsung penghargaan Adipura itu hari ini, Selasa (5/3).
Berdasarkan data, Kota Makassar terakhir kali menerima sertifikat Adipura pada tahun 2019 silam. Sementara untuk Piala Adipura, terakhir kali diterima Kota Makassar pada 2017 lalu, yaitu di periode pertama kepemimpinan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto. Rentang waktu 2020 hingga 2022, jangankan piala, penghargaan berupa sertifikat Adipura pun lepas.

“Tahun ini kita sudah diundang menerima penghargaan Adipura. Mari kita doakan semoga Makassar bisa meraih Piala Adipura 2023-2024,” ungkap Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar Ferdy Mochtar, kemarin.
Dia mengakui, berbagai upaya sudah dilakukan Pemkot Makassar untuk merebut kembali Adipura.
Termasuk memenuhi semua indikator penilaian yang dipersyaratkan.
“Secara keseluruhan, kami bersama sejumlah stakeholder terkait sudah maksimal melakukan kerja-kerja untuk meraih piala bergengsi tersebut,” ungkap Ferdy.
Dia menerangkan, ada 16 indikator penting yang menjadi penilaian. Mulai dari pemenuhan indikator terhadap pasar, sekolah, taman, hutan kota, shelter terbuka, kampung iklim, bank sampah unit maupun induk, penataan kawasan permukiman dan pertokoan serta indikator lainnya.
Yang tak kalah pentingnya, kata mantan Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar itu, adalah memenuhi indikator penilaian terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berlokasi di Tamangapa, Kecamatan Manggala. Poin penilaian dengan bobot tertinggi ada di TPA. Agar TPA Tamangapa bisa meraih poin yang tinggi, sejumlah upaya telah dilakukan.

“Kita sudah melakukan penataan. Berbagai upaya dikerjakan. Mulai penataan rumah kompos, saluran drainase, saluran lindih yang mengarah langsung ke kolam filterisasi, sistem kontrol landfill. Pemetaan lokasi pembuangan sampah yang aktif dan tidak aktif, dan masih banyak lagi,” jelas Ferdy.
Pihaknya juga sudah melakukan penutupan area tempat pembuangan sampah pada zona tidak aktif dengan menggunakan 500 truk tanah. Selain itu, akses jalan masuk ke lokasi TPA juga sudah diperbaiki sejak tahun lalu.
Sebelumnya, untuk masuk ke kawasan tersebut, armada sampah sangat kesulitan sehingga sampah dibuang di sekitar pintu masuk saja. Akibatnya, gunungan sampah semakin meninggi dan dikhawatirkan bisa longsor setiap saat. Apalagi saat musim hujan.
“Alhamdulillah, itu sudah kita benahi. Akses jalan sekitar 100 meter sudah terbuka sehingga armada sampah bisa masuk hingga ke dalam,” terangnya.
Bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran, pihaknya juga rutin menyemprotkan eco enzim ke sampah yang menumpuk di TPA Tamangapa. Tujuannya untuk mengurangi bau busuk yang menyengat.
Hal lain yang juga menjadi perhatian adalah penertiban hewan ternak yang masuk ke kawasan TPA untuk mencari makan. “Kita sudah bikin pagar. Selain itu kerja sama dengan lurah, camat, dan tokoh masyarakat setempat untuk menginformasikan ke pemilik ternak untuk tidak membawa sapi mereka ke TPA. Alhamdulillah, sekarang sudah berkurang ternak di TPA. Sebelumnya bisa sampai 1000 ekor sapi per hari. Ini juga menjadi salah satu penilaian penting,” ungkapnya.
Ferdy menegaskan perubahan signifikan sudah dilakukan pada TPA Tamangapa. Bahkan, karena penataanya sudah sangat bagus, masyarakat sudah ada yang ke sana untuk berfoto-foto selfie.
Mewujudkan Kota Makassar yang bersih sudah menjadi fokus seorang Danny Pomanto di awal masa pemerintahannya. Hal itu dibuktikan dengan beragam program di bidang kebersihan. Seperti, Bank Sampah, Lihat Sampah Ambil (LISa), hingga Makassar Tidak Rantasa (MTR)
Terakhir Danny Pomanto mengukuhkan Pasukan Penindakan Anti Kotor (Pakandatto) yang disebar di 153 kelurahan untuk mengawasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarang tempat.

Berbeda dengan petugas kebersihan, Pakandatto berada di bawah kepemimpinan langsung Danny Pomanto, sekaligus menyempurnakan manajemen persampahan Pemkot Makassar. Kerja-kerja keras Pemkot di bawah kepemimpinan Danny Pomanto berhasil membawa Makassar merebut kembali penghargaan Adipura.
Sebelumnya, Wali Kota Danny Pomanto mengaku optimistis Makassar kembali meraih Piala Adipura 2023-2024 dari KLHK. Sebab, menurutnya apa yang menjadi indikator penilaian tim KLHK menunjukkan progres yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Apalagi pada saat melakukan penilaian lapangan, tim verifikasi Adipura merespons baik perubahan pengelolaan TPA yang dinilai semakin baik saat ini. “TPA itu sudah bagus, dan terbukti kemarin salah satu penilaian positif yaitu TPA Tamangapa yang dinilai penanganannya jauh lebih baik dari pada tahun sebelumnya,” ucap Danny Pomanto.
Ucapan syukur turut dilontarkan oleh Penjabat (Pj) Sekkot Firman Hamid Pagarra. Ia menyebut, penghargaan Adipura yang diraih oleh Pemkot Makassar tidak lepas dari sinergitas dan komitmen seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkot Makassar.
“Alhamdulillah, Makassar meraih Adipura tahun ini. Penghargaan ini tidak lepas berkat sinergitas dan komitmen dari seluruh OPD, dan tentunya masyarakat kota Makassar,” ujar Firman.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Firman Pagarra turun langsung ke lapangan memimpin seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Makassar, melakukan aksi bersih-bersih kota atau kerja bakti bersama.
“Kita gencar dan harus aktif karena terakhir kita raih piala Adipura itu di periode pertama Pak Wali Kota Danny. Kami optimis di periode ke dua masa jabatannya kita akan raih kembali,” ucap Firman.
(rhm)

Exit mobile version