MAKASSAR, BKM — Pemerintah Kota Makassar mengalokasikan anggaran tahun ini sebesar Rp11 miliaryang dialokasikan untuk hibah masjid dan pemberian insentif bagi guru mengaji dan imam masjid. Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Makassar tahun 2024 itu berada di pos anggaran Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Makassar.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Makassar Moh Syarief menerangkan, anggaran sebesar Rp11 miliar tersebut akan disalurkan ke 200 masjid serta 6000 pekerja keagamaan, yang terdiri dari guru mengaji, imam masjid, pemandi jenazah, mubalig, dan penghafal Qur’an.
Untuk hibah masjid, kata mantan Kabag Protokol Pemkot Makassar itu, nilai yang akan disalurkan bervariasi. Antara Rp50 juta hingga Rp100 juta, bergantung kebutuhan masing-masing. Masjid yang menerima bantuan hibah tahun ini adalah yang mengajukan proposal permohonan bantuan ke Pemkot Makassar, dan memenuhi syarat untuk mendapatkannya.
“Jadi untuk mendapatkan bantuan dana hibah, pengurus masjid harus mengajukan proposal permohonan bantuan ke Pemkot Malassar. Proposal yang masuk selanjutnya diverifikasi. Jika memenuhi syarat, maka akan mendapat bantuan,” ungkap Syarief saat ditemui di ruang kerjanya, pekan lalu.
Penyerahan dana hibah untuk masjid dilalukan selama bulan suci Ramadan ini. Secara simbolis, penyerahan dilakukan oleh pada pejabat mewakili Pemkot Makassar yang melaksanakan Safari Ramadan di masjid-masjid. Setelah penyerahan secara simbolis dilakukan, pengurus masjid bersangkutan akan menghadap ke Bagian Kesra Kota Makassar untuk proses pencairannya.
Untuk penyerahan insentif bagi para pekerja keagamaan, akan dicairkan dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan di bulan suci Ramadan ini. Sementara tahap kedua akan dicairkan usai lebaran.
Menurut Syarief, nilai insentif yang akan diberikan bagi setiap pekerja keagamaan di luar para pemandi jenazah sebesar Rp1,5 juta, yang disalurkan dua kali. Jadi satu kali pencairan masing-masing menerima Rp750 ribu. Sementara untuk pemandi jenazah nilainya Rp1 juta per satu kali pencairan. Jadi total yang diterima para pemandi jenazah sebesar Rp2 juta.
Selain itu, momen Ramadan ini juga digunakan oleh seluruh OPD untuk melakukan kegiatan amaliah Ramadan. Setiap pegawai diminta mengeluarkan infaq untuk disalurkan ke orang-orang yang berhak menerima. Sasaran penyaluran infaq diantaranya satgas Dinas PU, Satgas Losari, dan beberapa kategori lainnya.
Untuk tahap pertama, infaq pegawai lingkup Pemkot Makassar disalurkan Jumat pekan lalu ke Satgas PU, Satgas Anjungan Losari, serta anak panti asuhan dan pengurus. Selanjutnya, pada Jumat 29 Maret mendatang akan disalurkan ke anak panti asuhan dan pengurus, anak stunting dan Bumil KEK, anak korban kekerasan, Satgas Dinas Lingkungan Hidup, dan Satgas Anjungan Losari.
Sementara pada Jumat, 5 April 2024, infaq akan disalurkan ke Satgas Kebersihan Kecamatan se- Kota Makassar, dan Satgas Anjungan Losari.
Kepala Dinas PU Makassar Zuhaelsi Zubir berharap santunan yang diterima para Satgas PU dapat membantu kebutuhan mereka menghadapi lebaran ini. Ia pun merinci untuk Bidang Jalan dan Jembatan ada 36 orang, Bidang Drainase 350 orang, Bidang Prasarana Bangunan Gedung 12 orang, dan UPT Perbengkelan 61 orang. “Mereka ini adalah tenaga Laskar Pelangi yang 24 jam standby membantu masyarakat,” kata Elsi.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengucapkan terima kasih kepada OPD yang telah secara sukarela memberikan infaq dan sedekah kepada anak yatim/kaum duafa. “Ini tradisi Pemkot Makassar, di mana satu pegawai memberikan infaq dan sedekahnya kepada satu anak yatim/kaum duafa,” ujarnya. (rhm)