Site icon Berita Kota Makassar

Gagas Program Keberlanjutan, Pendidikan Hingga Lapangan Kerja

MENJELANG pemilihan wali kota Makassar tahun 2024, cukup banyak nama yang mengapung untuk maju bertarung. Dari jumlah itu, kaum perempuan hanya dua orang yang muncul. Salah satunya adalah Indira Yusuf Ismail.

INDIRA, begitu sapaan akrabnya. Dia adalah istri dari Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto. Dengan posisinya itu, Indira kini menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar. Juga selaku Bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), serta ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).

Hadir dalam sesi talkshow Capila (Mencari Pemimpin Layak) di studi Berita Kota Makassar, Indira menjelaskan tentang dinamika politik yang berkembang di Kota Makassar saat ini. Di bagian awal, ia terlebih dahulu menyampaikan terima kasih dan merasa tersanjung dengan aspirasi yang terus mendorongnya untuk maju di kontestasi pilwali Makassar. Hal itu dikarenakan bahwa dirinya selama ini hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa.
Mendapat ajakan untuk maju dalam kontestasi, Indira mengaku telah berkomunikasi dengan berbagai pihak baik dari internal keluarga maupun eksternal. Terdapat satu partai yang saat ini tengah intens berkomunikasi dengannya.
Walau begitu, Indira menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil survei yang dilakukan oleh masing-masing partai terlebih dahulu dan internal. Karena baginya, hasil survei akan menjadi indikator apakah rakyat menginginkannya maju bertarung di pilwali atau tidak.

Dari sisi internal keluarga sendiri, Indira mengaku jika suaminya yang tak lain adalah Wali Kota Makassar dua periode Moh Ramdhan Pomanto sempat tidak menyangka atas keinginannya untuk maju di pilwali. Ia pun lalu berdiskusi dengan keluarga.
Indira diminta untuk mengikuti prosesnya terlebih dahulu seperti mengikuti survei dan bersilaturahmi dengan para partai politik yang ada. Saat ini ia sudah mengantongi surat tugas dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) guna maju dalam kontestasi pilwali. ”Rekomendasi dari partai lainnya kemungkinan akan segera menyusul,” ujarnya.
Apakah nantinya akan maju sebagai calon wali kota atau calon wakil wali kota? Indira mengaku akan mendiskusikannya terlebih dahulu dengan berbagai pihak. Termasuk kepada partai-partai yang dimungkinkan untuk berkoalisi, sehingga dirinya cair saja dalam potensi pilwali kali ini. ”Tapi tentu yang menjadi harapan dari berbagai pihak adalah menjadi 01 (calon wali kota),” imbuhnya.

Hingga saat ini Indira telah bertemu dengan sejumlah calon kontestan pilwali lainnya guna menjalin komunikasi terkait dengan potensi berpasangan nantinya. Ia menjelaskan kepada semua pihak untuk sabar dalam menunggu, sebab semua punya hitung-hitungan tersendiri.
Tentang apa yang mesti dilakukan untuk Makassar ke depan, Indira menjelaskan bahwa saat ini Kota Makassar telah membranding diri sebagai kota dunia dengan banyaknya program yang diinisiasi oleh pemerintah kota. ”Program tersebut harus lebih disosialisasikan lagi kepada seluruh elemen masyarakat, agar orang-orang mengetahui standar kota dunia itu seperti apa,” terangnya.

Selain itu, ke depannya masyarakat harus menempatkan diri terhadap yang menjadi branding kota ini. Apalagi Kota Makassar telah menjadi panutan nasional dan internasional. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya tamu dari luar negeri yang datang ke kota ini guna mendiskusikan tentang berbagai program, seperti sombere’ dan smart city.
Indira juga memberikan penjelasan tentang peranan Bunda PAUD dalam pendidikan di Kota Makassar. Disampaikan olehnya bahwa saat ini Pemkot Makassar memiliki visi semua harus sekolah.
Untuk itu dirinya mengusulkan perbaikan sarana dan prasarana serta infrastruktur sekolah untuk dibenahi. Menurutnya, banyak sekolah yang membutuhkan perbaikan dan masyarakat harus bisa menikmati fasilitas pendidikan yang luar biasa guna kenyamanan saat kegiatan belajar mengajar.
Sebagai Bunda PAUD Kota Makassar, Indira juga menginisiasi program satu PAUD standar internasional pada setiap kecamatan. Di kota ini terdapaty 15 kecamatan. Program PAUD standar tersebut telah terealisasi pada dua kecamatan, dan akan rampung di lima kecamatan pada akhir tahun. ”Program ini membutuhkan proses keberlanjutan guna memberikan pendidikan yang maksimal kepada setiap anak yang ada di Kota Makassar,” tandasnya.

Pada strategi pelayanan kesehatan serta penciptaan peluang kerja untuk masyarakat, Indira menjelaskan bahwa saat ini Pemkot Makassar memiliki satu rumah sakit, yakni Rumah Sakit Umum Daya. Ada pula 47 Puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan. Tempat layanan kesehatan tersebut memiliki banyak fasilitas serta pelayanan yang sifatnya gratis.
Setiap Puskesmas memiliki ambulan mini yang siap melayani 24 jam. Karena itu, menurut Indira, masyarakat perlu diedukasi terkait apa yang dimiliki dan disiapkan oleh pemerintah kota dalam memberikan layanan kesehatan.
Terkait penciptaan lapangan kerja, Indira mengaku memahami apa yang menjadi kerisauan masyarakat, khususnya anak muda yang khawatir akan sulitnya mencari lapangan pekerjaan. Dia menyebut perlu ada sarana khusus dalam mengembangkan soft skill masyarakat, sehingga mereka memiliki daya saing yang mempuni dalam menghadapi persaingan pada ruang lingkup pekerjaan. (yus)

Exit mobile version