MAKASSAR, BKM — Sejumlah politisi yang menjadi bakal calon wali kota Makassar tetap melirik Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Meski partai berlambang bintang mercy ini telah memberikan rekomendasi yang sifatnya surat tugas kepada dua kadernya yakni Adi Rasyid Ali (ARA) serta Abdul Rahman Bando (ARB), namun bakal calon lain tetap berharap mendapat dukungan.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Makassar Munafri Arifuddin alias Appi dinilai memiliki peluang mengendarai Partai Demokrat di pilawali 27 November mendatang. Sebelumnya, Appi melobi langsung Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan AHY.
Pertemuan Appi dengan SBY dan AHY berlangsung di Surabaya, Sabtu (6/7). Sebelum menemui keduanya, Appi terlebih dahulu bertemu dengan Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Alifian Mallarangeng dan Wakil Ketua Bappilu Andi Arief.
Appi mengaku usahanya untuk melobi DPP Demokrat agar bisa kembali diusung di pilwali Makassar. Apalagi pada pilwali sebelumnya, Demokrat menjadi salah satu partai pengusungnya.
“Pada dasarnya karena pilwali lalu kita sama-sama, sehingga tidak ada salahnya kalau kita sama-sama lagi. Walau pun kalau dengan Demokrat saja tentu belum cukup untuk mengusung,” ujarnya.
Hasil pileg lalu, Demokrat mengontrol tiga kursi, sementara Golkar mengoleksi enam kursi. Sehingga masih butuh satu kursi lagi untuk bisa membuat koalisi agar bisa mengusung pasangan calon.
Terkait peluang Appi yang bisa menggeser posisi ARA dan ARB, mendapat tanggapan dari Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni’matullah Erbe. Ulla –panggilan akrab Ni’matullah Erbe– mengatakan, surat tugas yang diberikan kepada kadernya, ARA dan ARB memiliki batas waktu. Surat tugas tersebut digunakan untuk mencukupkan koalisi pengusung dan mencari pasangan.
“Namanya surat tugas, ada jangka waktunya. Kalau sampai jangka waktunya, kita evaluasi. Masih terbuka untuk figur lain,” kata Ulla, Selasa, (9/7).
Menurut Wakil Ketua DPRD Sulsel itu, peluang Appi mengendarai Demokrat di pilwali Makassar terbuka lebar. Apalagi mantan CEO PSM Makassar itu sudah mengikuti mekanisme penjaringan di Partai Demokrat, mulai pendaftaran hingga fit and proper tes atau uji kelayakan dan kepatutan. “Figur lain, mendaftar dan ikut fit and proper tes, jadi ada peluang,” ucapnya.
Selain Appi, ARA dan ARB, sejumlah bakal calon lain juga tetap berharap mendapat dukungan dari Demokrat, seperti Indira Yusuf Ismail dan Andi Seto Gadhista Asapa. Menurut Ulla, pihaknya telah memberikan rekomendasi kepada ARB dan ARA karena dianggap komunikasi lebih intens.
“Beberapa dari mereka sudah kita hubungi. Kita juga berharap ada komunikasi yang intens dari mereka kalau berharap. Tapi kalau tidak ada kan tidak mungkin saya pergi minta,” ujar Ulla.
Kendati demikian, dia menyebut, Indira dan Andi Seto tetap masih punya peluang untuk diusung jika mau membangun komunikasi.
“Kalau mereka mau bangun komunikasi yang baik, saya kira tidak ada yang tidak mungkin di politik,” imbuhnya.
Juru bicara Indira, Sofyan Setiawan menghargai proses yang dijalankan Demokrat. Tanpa surat tugas, Sofyan berharap Demokrat akan memberi rekomendasi usungan ke Indira. “Tetap akan berupaya untuk didukung oleh Demokrat,” ujarnya.
Begitu pun dengan Seto, juga akan membangun komunikasi lebih lanjut. Dia mengaku akan mencermati dinamika di Demokrat guna melihat peluangnya untuk diusung. “Karena kan yang jadi patokan bukan surat tugas, tetapi (formulir) B1.KWK,” ucapnya.
“Karena kan kita tahu sendiri, saat ini sudah banyak calon. Yah, kalau ada yang sudah dapat surat tugas, mungkin kalau kita mau berkoalisi, atau berpasangan sama orang-orang yang sudah mendapat surat tugas,” sambungnya. (jun)