MAKASSAR, BKM — Kepastian tentang siapa yang akan mendapatkan rekomendasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di pemilihan gubernur (pilgub) Sulsel 2024, terjawab sudah. Kader partai Mohammad Ramdhan Pomanto yang berpasangan dengan Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad berhasil mengantongi surat berharga itu.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Megawati Soekarnoputri menyerahkan langsung rekomendasi untuk Danny-Arsyad, bersama 12 bakal calon (balon) gubernur serta 305 balon wali kota dan bupati seluruh Indonesia. Penyerahannya berlangsung di kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/8).
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengumumkan pasangan balon gubernur dan wakil gubernur dari 305 daerah di seluruh Indonesia. Dalam pengumuman tersebut, sebanyak 13 pasangan balon gubernur dan wakil gubernur.
“Jumlah total pasangan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang telah diputuskan berasal dari 305 daerah, dengan 13 di tingkat provinsi,” ujar Hasto.
Menurut Harto, pengumuman ini merupakan langkah penting dalam persiapan menghadapi pemilihan kepala daerah mendatang. Ia lalu memperkenalkan Danny Pomanto dan Azhar Arsyad sebagai pasangan di pilgub Sulsel. Danny pun turut berdiri saat pengumuman disampaikan. ”Merdeka,” sambut Danny dengan mengepalkan tangan kanan ke atas.
Danny Pomanto-Azhar Arsyad dengan akronim Dia merupakan pasangan balon gubernur-bacawagub penantang petahana Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu mengontrol enam kursi DPRD Sulsel hasil pileg 14 Februari lalu. Sementara PKB dan PPP yang digadang-gadang mendukung Dia, masing-masing mengontrol delapan kursi.
Pada pilgub Sulsel 2018 lalu, PDIP mengusung ASS yang mendampingi Prof Dr Nurdin Abdullah berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bahkan usai terpilih ketika itu, ASS santer dikabarkan bergabung ke PDIP di bawah komando Andi Ridwan Wittiri (ARW) selaku ketua DPD serta Rudy Pieter Goni sebagai sekretaris.
PDIP semakin renggang dengan ASS jelang pilpres 14 Februari lalu. Partai moncong putih mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sementara ASS bersama keluarganya berada di barisan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pengamat politik dari Unhas Dr Ali Armunanto, menilai keputusan PDIP menyerahkan rekomendasi bagi Danny merupakan sesuatu yang wajar. Hal itu mengingat Danny Pomanto sudah mendeklarasikan diri sebagai kader banteng moncong putih.
“Saya rasa tidak ada yang salah dengan PDIP mengajukan Danny Pomanto, sebab mengusung kadernya sendiri,” ujar Armunanto, kemarin.
Menurutnya, ada hal yang patut dipertanyakan publik mengapa PDIP tak lagi berkoalisi dengan ASS di pilgub 2024, padahal pernah menjadi pengusung hingga menang di pilgub 2018.
Selain Danny Pomanto di pilgub Sulsel, Megawati juga menyerahkan rekomendasi untuk 12 balon gubernur lainnya masing-masing Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi di Sumut, Musyakir Manaf di Aceh, Abdul Wahid d Riau, Helmi Hasan di Bengkulu, Sitti Rohmi Djalilah di TNB, Steven Kandouw di Sulut, Nadalsyah Koyem di Kalteng, Isran Noor di Kaltim, Lukman Abu Nawas di Sulteng, Letjen TNI (Purn) Yopi Ones di Papua Barat, Rusdi Mastura di Sulteng, dan Letjen TNI (Purn) Jeffrey A Rahawarin di Maluku.
Pesan Megawati
Dihubungi BKM usai menerima B1-KWK dari Megawati, Danny mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan PDIP. “Ini tidak gampang. Diusung oleh partai besar seperti PDIP. Insyaallah kami akan melaksanakan amanah ini dengan baik,” kata Danny.
Orang nomor satu Makassar itu mengemukakan, ada beberapa pesan penting yang disampaikan Megawati kepadanya. “Bu Ketua Umum menyampaikan jangan cari kekuasaan, bagaimana selalu bersama rakyat. Insyaallah itu akan menjadi semangat kami untuk berjuang memenangkan pilkada. Bu Mega juga berpesan agar turun ke masyarakat. Jelas sekali penekanan Ibu Mega,” ungkap Danny.
Dia melanjutkan, Megawati juga berpesan untuk selalu memperhatikan sejarah karena merupakan pengetahuan dalam perjuangan. “Arahan beliau, tentunya harus berjuang turun ke bawah. Kalau berjuang harus tahu sejarah dan ujung perjuangan itu adalah untuk rakyat. Dia ingatkan kita bagaimana jejak perjuangan masa lalu,” tegasnya.
Setelah mengantongi B1-KWK dari PDIP, Danny optimistis PKB dan PDIP dalam waktu dekat juga akan menyerahkan dokumen yang sama. “Pokoknya kita berbaik sangka saja. Semoga semuanya berjalan dengan baik. Tetap optimis,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDIP Sulsel Iqbal Arifin yang turut berada di Kantor DPP PDIP menyatakan, dengan diserahkannya rekomendasi partai ke Danny, maka kader akan mulai berjuang memenangkan Danny-Azhar di pilgub Sulsel mendatang.
“PDIP partai yang teguh terhadap komitmen dan konsisten. Seperti pepatah orang Makassar, sekali layar terkembang, pantang surut biduk surut ke pantai. Tugas kami sebagai kader sudah jelas, bagaimana mengantarkan Pak Danny menjadi gubernur Sulsel dan mewujudkan jargon Save Sulsel,” pungkas Iqbal.
Selain B1-KWK untuk pilgub, PDIP juga berencana akan mengeluarkan dokumen yang sama untuk pilwali Makassar. Ketua DPC PDI Perjuangan Makassar Andi Suhada Sappaile bahkan memastikan jika partainya telah mengeluarkan surat B1-KWK untuk mengusung calon di pilwali Makassar.
“Sudah penyerahan secara simbolis. Soalnya terlalu banyak yang mau diserahkan,” jelas Wakil Ketua DPRD Makassar itu melalui pesan singkat.
“Jadi, tadi secara simbolis per wilayah. Cuman beberapa provinsi dan masuk Sulsel dan kabupaten kota diwakili se-Luwu Timur. Ada lagi nanti gelombang berikutnya,” sambungnya.
Yang pastinya, lanjut Andi Suhada, nama Indira Yusuf Ismail sudah masuk radar pencalonan di internal PDI Perjuangan.
Sementara itu, Kepala BP Pemilu DPC PDI Perjuangan Makassar Raisul Jaiz bilang, surat B1-KWK untuk pilwali Makassar rencananya akan diserahkan pada pekan depan. Bakal diberikan kepada Indira Yusuf Ismail. “Kemungkinan tanggal 20 (Agustus),” katanya singkat.
Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga sudah mengeluarkan surat rekomendasi. Dokumen B1-KWK diserahkan ke Indira Yusuf Ismail, di Jakarta, belum lama ini.
Surat keputusan itu meneguhkan paket Indira Yusuf Ismail berpasangan dengan Ilham Ari Fauzi Amir Uskara untuk maju di pilwali Makassar.
Begitu pun dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Juga segera menerbitkan surat B1-KWK untuk pasangan dengan akronim Inimi.
Surat B1-KWK dari PKB tersebut beredar, bakal diserahkan pada Kamis, 15 Agustus 2024, di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat. (rhm-rif)