MAKASSAR, BKM — Sedikitnya ada tiga partai politik (parpol) mengancam akan mengevaluasi rekomendasi yang sifatnya surat tugas kepada bakal calon bupati (bacawabup) di Sulawesi Selatan. Ketiganya adalah Partai Golkar, Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Juru bicara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Sulsel Zulham Arief membenarkan bila Dewan Pimpinan Pusat (DPP) akan melakukan evaluasi terhadap surat tugas yang diberikan kepada bakal calon wakil bupati Jeneponto Islam Iskandar, meskipun ponakan mantan bupati ini sudah berpasangan dengan Paris Yasir. “Ada beberapa daerah yang kami evaluasi, salah satunya Jeneponto,” ujar Zulham Arief, Senin (19/8).
Salah satu pertimbangan partai berlambang pohon beringin rindang ini untuk mengevaluasi Islam Iskandar adalah karena dia masih berstatus sebagai anggota Fraksi Demokrat DPRD Jeneponto, walaupun sebelumnya dia telah menyatakan mundur dari partai berlogo bintang mercy itu. “Dia (Islam Iskandar) adalah kader baru dan surveinya tidak mengalami peningkatan,” ungkapnya.
Zulham menjelaskan bahwa evaluasi ini dilakukan berdasarkan perintah Pelaksana Tugas Ketua Umum Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, untuk memastikan apakah langkah-langkah yang diambil sesuai dengan prosedur dan etika organisasi. “Saat ini kami sedang menunggu hasil evaluasi tersebut,” tambahnya.
Selain pasangan Paris Yasir-Islam Iskandar, Golkar juga condong mendukung Syamsuddin Karlos. Zulham menyebutkan bahwa sudah ada komunikasi dengan anggota DPRD Sulsel tersebut.
“Pak Syamsuddin Karlos memang membuka komunikasi itu, tetapi sampai saat ini saya belum tahu bagaimana perkembangan konstelasi politik di pilkada Jeneponto, karena ada banyak perubahan,” jelasnya.
Sebelumnya, Partai Nasdem Sulsel juga menegaskan akan meninjau ulang rekomendasi usungannya terhadap bakal calon wali kota Parepare Tasming Hamid (TSM).
Sikap yang diambil Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem Sulsel yang dikoordinasikan dengan Sekretaris Nasdem Parepare Muhammad Yasser, membuat PKS sebagai partai koalisinya ikut bersikap. Apalagi ketegasan Ketua Nasdem Sulsel Rusdi Masse melalui Wakil Ketua Nasdem Sulsel Mustaqim Musma untuk mencabut rekomendasi usungan yang telah diberikan kepada TSM.
Ketua PKS Kota Parepare Muh Samsir Husain menyampaikan, bahwa secara kelembagaan tidak menutup kemungkinan partainya juga akan menarik diri untuk mengusung TSM di pilwali Parepare.
Hal itu mengingat PKS bersama Nasdem merupakan satu kesatuan dalam partai koalisi untuk pencalonan TSM.
Sehingga, menurut Samsir, secara kelembagaan akan terus mencermati dinamika politik serta perkembangan terkini hasil akhir keputusan yang diambil Partai Nasdem.
“Kalau pada akhirnya Nasdem resmi mencabut usungannya ke TSM, maka tidak menutup kemungkinan PKS juga akan mengambil langkah tersebut,” ucap Muh Samsir Husain, Minggu malam (18/8).
Dia menjelaskan, pihaknya tidak mungkin akan tetap bertahan berada di barisan TSM jika kemudian Nasdem menarik diri. Apalagi dari hasil pileg lalu PKS hanya mampu mengontrol dua kursi.
Menurut Samsir, syarat pasangan calon untuk maju di pilwali Parepare harus ditopang lima kursi dari total 25 kursi di DPRD Parepare. “Nasdem dan PKS kan koalisi. Kalau Nasdem keluar, masa PKS bertahan,” katanya.
Apalagi, menurut dia, evaluasi tersebut harus dilakukan sebelum penyerahan SK berupa B1.KWK kepada seluruh usungan di pilkada serentak tahun ini.
Tak hanya itu, Samsir juga merasa kecewa dirinya sebagai ketua partai tidak pernah dilibatkan dalam tim pemenangan partai koalisi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Nasdem Sulsel Mustaqim Musma menegaskan, surat rekomendasi terhadap pencalon TSM di Parepare akan dievaluasi bahkan bisa saja dibatalkan alias dicabut.
Ancaman itu menyusul adanya gerakan ‘blunder politik’ yang dilakukan TSM, Ketua Nasdem Parepare yang disebut-sebut tidak sejalan dengan komitmen yang dibangun dan diputuskan DPW Nasdem Sulsel. (rif)