MAKASSAR, BKM — Mentari, seorang bocah cilik yang cantik hanya bisa menangis ketika ayahnya bernama Rais melarangnya untuk menari. Padahal, Mentari sangat ingin menjadi seorang penari. Sama seperti yang dilakoni ibunya ketika masih hidup.
”Saya sangat ingin menjadi seorang penari, tapi ayah melarang saya. Saya hanya ingin mengikuti jejak ibu sebagai seorang penari saat ibu masih hidup,” tutur Giselle Nicoleen Cahadi menceritakan perannya sebagai Mentari dalam film Cinta Pertamaku saat press conference bersama para pemain dan seluruh kru Cinta Pertamaku, di Tokyo Hall Phinisi Point Mall, Makassar, Senin (26/8).
Karena kecintaan kepada sang ayah (Rais) yang diperankan Fadellenon, Mentari tidak bisa melawan. Tapi dia juga tidak bisa mengubur mimpinya menjadi seorang penari.
Sosok Mentari dengan segala permasalahannya dalam ‘Cinta Pertamaku’ ini, bakal menguras simpati dan emosi para penontonnya. Selain harus menghadapi tentangan untuk menari dari ayahnya (Rais), juga Mentari harus menghadapi bullying dari teman-temannya karena kondisi ayahnya yang memiliki keterbelakangan mental.
Bagi Giselle, memerankan sosok Mentari bukanlah perkara mudah. Karena dirinya harus bermain dengan sosok ayah dalam film ini adalah penderita keterbelakangan mental. Juga, dia harus belajar menari.
”Meski begitu, saya tetap bisa menikmati peran saya. Apalagi, saya mendapat dukungan penuh dari kedua orangtua,” tutur Giselle.
Begitu pula dengan apa yang dilontarkan Fadellenon, pemeran Rais dalam film ‘Cinta Pertama’. Berperan sebagai seorang ayah yang menderita keterbelakangan mental, Fadel harus melakukan observasi terhadap orang yang mengalami keterbelakangan mental.
”Jelas peran ini bagi saya sangat menantang. Karena saya harus berperan sebagai seorang ayah yang memiliki keterbelakangan mental. Tapi namanya tuntutan peran, maka mau tidak mau saya harus melakukannya. Saya harus mengobservasi bagaimana kehidupan seseorang yang keterbelakangan mental,” kata Fadel, sapaan akrab Fadellenon.
Sutradara film Cinta Pertamaku, Kamarul Akbar mengungkapkan, film ini mengangkat tema kisah seorang ayah keterbelakangan mental bernama Rais dengan anak gadisnya bernama Mentari yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
”Film Cinta Pertamaku memperlihatkan karakter seorang Mentari. Karena rasa sayang dan cintanya kepada sang ayah, dia rela menerima ejekan dan bullyan dari teman-temannya. Jadi Cinta Pertamaku dalam film ini memberikan pesan moral, bagaimana seorang anak yang dipenuhi rasa cinta, harus sabar menerima ejekan dan bullyan dari teman-temannya,” tutur Kamarul Akbar.
Untuk mempromosikan film Cinta Pertamaku ini, para kru dan pemerannya telah melakukan roadshow ke sejumlah sekolah yang ada di Kota Makassar. ”Syukur Alhamdulillah, respon para guru dan murid-muridnya cukup besar. Sehingga kami optimis kalau film ini nantinya akan menyedot penonton yang banyak,” ujar Fadel penuh semangat.
Film ‘Cinta Pertamaku’ yang diproduksi Global Prima Sinema akan segera tayang di Bioskop Cinepolis Phinisi Point Mall dan CGV di Panakkukang Square Mall Makassar. (mir)
Film Cinta Pertamaku, Angkat Perjalanan Hidup Seorang Mentari. Segera Tayang di Sejumlah Bioskop Makassar

CINTA PERTAMAKU -- Para pemain Cinta Pertamaku, sutradara dan Executive Producer, Desirella Marietta Demal Joes, foto bersama usai melakukam jumpa pers.
×






