PAREPARE, BKM — Pemkot Parepare sedang diperhadapkan pada isu rencana pembangunan Sekolah Kristen Gamaliel di Kelurahan Wattang Soreang, Kecamatan Soreang. Penolakan pembangunan sekolah disampaikan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Parepare usai rapat dengar pendapat (RDP) bersama beberapa elemen masyarakat, termasuk Forum Masyarakat Muslim Parepare.
Penjabat (Pj) Wali Kota Parepare Abdul Hayat Gani yang baru dilantik pada 18 September lalu langsung memberikan perhatian serius terhadap polemik ini. Hayat Gani menegaskan bahwa Pemkot berkomitmen segera mencari solusi yang terbaik.
“Ya, tetap jadi atensi kami dari Pemkot. Dalam waktu dekat akan mengundang pihak terkait, termasuk Forkopimda untuk membahas lebih lanjut. Kita perlu merumuskan solusi terbaik untuk semua,” ungkap Abdul Hayat.
Namun, Abdul Hayat mengajak semua pihak untuk bersikap tenang dan menahan diri dalam merespons persoalan ini. Baginya, menjaga ketertiban dan keamanan kota sangat penting, apalagi Parepare akan menghadapi Pilkada pada November mendatang.
“Kenapa kita harus menahan diri? Agar kota kita tetap aman dan kondusif. Saya harap semua pihak bersabar dan bijak melihat persoalan ini,” imbuhnya.
Sebagai pemimpin di kota ini, Abdul Hayat menyampaikan komitmennya untuk segera menuntaskan polemik pembangunan Sekolah Kristen Gamaliel tersebut. Dia menegaskan segala keputusan yang diambil nanti akan melalui diskusi yang melibatkan semua pihak terkait.
”Pemkoty mengambil langkah yang kongkret dan bijak. Kami harap agar setiap keputusan nantinya bisa diterima dengan baik oleh semua pihak,” tegasnya.
Sebagai seorang pemimpin, Abdul Hayat Gani menunjukkan sikap bijak dan terbuka dalam menangani isu ini. Upayanya dalam menjaga keharmonisan dan kedamaian di Kota Parepare menjadi bukti komitmennya untuk mewujudkan kota yang kondusif dan sejahtera bagi seluruh warganya, tanpa memandang latar belakang agama atau keyakinan. (mup/C)
