New York, BKM – Sean Diddy Combs, atau lebih dikenal sebagai P Diddy, tengah menghadapi serangkaian tuduhan serius, termasuk pelecehan, penyerangan, dan perdagangan manusia. Dalam upaya untuk mempertahankan dirinya, P Diddy meminta hakim untuk mengungkapkan identitas penuduh-penuduh yang terlibat dalam kasus tersebut.
Dilansir dari The Guardian, tim hukum P Diddy mengajukan surat kepada hakim Arun Subramanian, yang memohon agar identitas para penuduh diungkap sebelum persidangan yang dijadwalkan pada 5 Mei 2025. “Kasus ini unik, sebagian besar karena banyaknya individu yang menuduh Tn. Combs, yang jelas dipengaruhi oleh status dan kekayaannya,” ujar pengacara P Diddy.
Tim kuasa hukumnya menekankan bahwa tuduhan yang beredar telah menciptakan efek domino dan menimbulkan tuduhan yang tidak masuk akal dari pengadu yang identitasnya tidak diketahui. Salah satu pengacara Diddy mengklaim, pada konferensi pers, bahwa ia mewakili 120 penuduh, dan menerima ribuan panggilan setiap hari terkait dengan kasus ini.
Tuduhan dan Implikasinya pada Reputasi P Diddy
Pengacara Bad Boy Records menyebutkan bahwa tuduhan tersebut tidak hanya merusak reputasi Diddy, tetapi juga menciptakan “sirkus media” yang histeris, yang berpotensi merampas hak Diddy untuk diadili secara adil. Beberapa tuntutan hukum sebelumnya bahkan telah didiskreditkan, namun tetap saja memberikan dampak negatif pada karakter P Diddy secara permanen.
Menurut tim hukum Diddy, dakwaan yang diajukan jaksa terlalu luas, mencakup dugaan aktivitas selama 16 tahun terakhir yang dianggap sebagai bagian dari dugaan konspirasi. Tim pengacara juga menegaskan bahwa, selain dari “Korban-1,” tidak ada cara bagi Diddy untuk mengetahui siapa saja korban lainnya yang dituduh tidak teridentifikasi.
Permintaan Keadilan dan Penjelasan Kasus
Permintaan pengungkapan identitas para penuduh didasarkan pada jumlah korban potensial dan durasi dugaan tindak pidana yang disebutkan dalam dakwaan. Tim hukum Diddy juga berargumen bahwa tanpa pengungkapan tersebut, P Diddy tidak memiliki cara untuk mempersiapkan pembelaan yang adil.
P Diddy, melalui pengacaranya, juga menyebutkan bahwa ia mengantisipasi bukti yang menunjukkan bahwa aktivitas intim yang diduga merupakan tindakan sukarela. Hal ini membuatnya sulit untuk membedakan mana dari mantan pasangan yang sekarang mengklaim bahwa mereka merasa dipaksa bertahun-tahun kemudian.
Kasus ini akan terus menjadi sorotan publik menjelang persidangan pada 2025, dengan banyak pihak yang menantikan hasil dari upaya Diddy untuk membersihkan namanya di tengah tuduhan yang berat ini.(jp)
