SEMENTARA ITU, Penjabat Sekretaris Kota (Sekkot) Makassar, Irwan Rusfiandy Adnan menegaskan, jika permasalahan stunting menjadi tantangan untuk Kota Makassar. Olehnya itu, Pemerintah Kota Makassar harus lebih optimal dalam penanganan stunting, agar program dan kegiatan lebih tepat sasaran, sehingga target dapat tercapai.
“Berharap peran aktif dari seluruh pemangku kepentingan termasuk dukungan dari pemerintah pusat dalam pemenuhan SDM untuk intervensi gizi, kapasitas SDM serta dukungan kebijakan anggaran yang lebih maksimal,” ujarnya saat menghadiri rapat koordinasi lintas sektor pencegahan dan penurunan stunting, yang diadakan oleh Kemenko Bidang PMK RI, di Hotel Four Points by Sheraton, akhir pekan lalu.
Rapat Koordinasi ini, dibuka secara langsung oleh Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Nunung Nuryartono, secara daring, menjelaskan soal tren prevalensi stunting di kabupaten/kota Provinsi Sulsel, Tahun 2019-2023.
“Tren prevelensi stunting di Sulsel mengalami penurunan di tahun 2019 hingga tahun 2022, kemudian naik 0,2 persen dari tahun 2022 hingga tahun 2023,” ungkapnya. (rhm)