pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Makassar Melawan Catcalling: Wujudkan Ruang Publik Aman dan Inklusif untuk Semua

Al Maida Nur Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Mulawarman

DI banyak kota besar, termasuk Makassar, fenomena catcalling semakin sering terdengar di tengah perbincangan masyarakat. Istilah ini merujuk pada perilaku pelecehan verbal, seperti siulan, komentar tak pantas, atau sapaan yang bernada menggoda, yang biasanya ditujukan kepada wanita di ruang publik.

Seringkali ketika ke tempat umum di kota-kota besar pasti mendapatkan perlakuan tidak pantas. Catcalling biasanya dilakukan oleh kaum pria ketika melihat wanita yang lewat, walaupun sudah memakai pakaian yang sangat sopan tidak luput dari pelecehan verbal catcalling.

Catcalling bukan hanya bentuk gangguan kecil yang bisa diabaikan begitu saja. Perilaku ini menciptakan rasa tidak nyaman, bahkan rasa takut bagi para korban. Bagi banyak wanita, berjalan di ruang publik seringkali menjadi pengalaman yang dipenuhi kewaspadaan, alih-alih kebebasan. Fenomena ini menunjukkan ketimpangan mendasar dalam cara sebagian orang memandang dan memperlakukan wanita.

Menyebut catcalling sebagai “pujian” adalah dalih yang tidak dapat diterima. Pujian sejati tidak mengandung unsur intimidasi atau pelecehan.

Sebaliknya, catcalling justru mencerminkan kurangnya penghormatan terhadap ruang pribadi dan hak seseorang untuk merasa aman di tempat umum.

Dampak catcalling tidak bisa dianggap remeh. Dari sisi psikologis, korban seringkali merasa cemas, terintimidasi, bahkan trauma. Hal ini dapat berdampak pada kepercayaan diri mereka saat beraktivitas di ruang publik.

Secara sosial, catcalling juga memperkuat budaya patriarki yang menormalisasi pelecehan terhadap wanita. Jika tidak segera dihentikan, perilaku ini dapat menciptakan lingkungan yang semakin tidak aman, khususnya bagi kaum perempuan, yang justru seharusnya mendapatkan perlindungan.

Untuk menyelesaikan masalah ini, diperlukan upaya bersama. Pemerintah perlu memperkuat aturan hukum yang melindungi korban pelecehan di ruang publik, termasuk cat calling, dan menindak pelaku dengan tegas.

Di sisi lain, masyarakat harus menyadari pentingnya peran mereka dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan aman. Hal ini bisa dimulai dengan tidak mendiamkan pelecehan yang terjadi dan membangun kesadaran kolektif melalui edukasi publik.

Kota besar seperti Makassar memiliki peluang besar untuk menjadi pelopor dalam menciptakan ruang publik yang aman dan nyaman bagi semua orang, tanpa terkecuali.

Perubahan ini membutuhkan partisipasi aktif, mulai dari pemerintah yang menegakkan aturan tegas hingga masyarakat yang berani mengecam dan menghentikan perilaku catcalling.

Sebagai bagian dari masyarakat, mari kita mulai dari hal kecil: menghormati satu sama lain. Karena di ruang publik, setiap orang berhak merasa aman dan nyaman. Tidak ada tempat untuk perilaku catcalling di kota yang mengusung nilai kesetaraan dan kebersamaan. Makassar, dan kota-kota lainnya, bisa menjadi lebih baik jika kita bersama berani melakukan perubahan. (jar)




×


Makassar Melawan Catcalling: Wujudkan Ruang Publik Aman dan Inklusif untuk Semua

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link