pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Ribuan Warga Mengungsi, Banyak yang Menolak

BANJIR yang melanda Makassar terparah terjadi di empat kecamatan, yakni Manggala, Biringkanaya, Panakkukang, serta Tamalanrea.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar Achmad Hendra Hakamuddin menerangkan, hingga Minggu (22/12) kemarin, tercatat 1884 jiwa mengungsi ke lokasi yang aman akibat banjir yang menerjang rumah mereka.

Ribuan pengungsi tersebut tersebar di 28 titik pengungsian.
Rinciannya di Kecamatan Manggala, terdapat 12 lokasi pengungsian dengan total pengungsi sebanyak 829 jiwa (211 KK), Kecamatan Biringkanaya 12 lokasi, total pengungsi 883 jiwa (234 KK), dan Kecamatan Panakkukang sebanyak tiga lokasi pengungsian dengan jumlah warga yang mengungsi sebanyak 80 jiwa (22 KK). Sementara di Kecamatan Tamalanrea satu lokasi pengungsian dengan jumlah pengungsi sebanyak 92 pengungsi (18 KK).

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto bersama sejumlah OPD turun langsung meninjau kondisi banjir yang terjadi di Blok 8 dan Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Kemarin.
Tidak hanya meninjau titik pengungsian, Danny Pomanto juga berkeliling menggunakan perahu karet, sekaligus berdialog dengan para korban yang masih memilih bertahan di rumah.

Danny menyebutkan bahwa banjir yang terjadi kali ini terbilang cukup parah. Kondisi cuaca yang cukup ekstrem menjadi salah satu penyebabnya.

“Ini termasuk banjir yang cukup parah, cukup tinggi, ini yang kedua kali dalam awal musim penghujan ini dan kita harus bersiap kalau ini bisa berlangsung berkali-kali,” kata Danny Pomanto di sela-sela kunjungannya.
Kedatangan Danny kali ini selain untuk memastikan logistik aman untuk para pengungsi, ia juga ingin memastikan anak-anak, orang tua, dan seluruh pengungsi tertangani dengan baik.
“Tadi saya lihat  kondisi masyarakat, rata-rata dalam keadaan sehat, sistem kesehatan kita tercover dengan baik. Rata-rata gatal-gatal, ada sedikit demam,” jelasnya.
Meski begitu, dirinya menemukan banyak warga yang masih bertahan di rumah masing-masing dan menolak diungsikan ke titik pengungsian.
“Yang ini mesti hati-hati, karena banyak orang tidak mau mengungsi. Sedangkan protap kita membantu itu di titik pengungsian. Walaupun seperti itu tadi saya sudah suruh kirim dokter ke beberapa rumah, karena kalau dia tidak mau mengungsi risikonya kita tidak pernah tahu,” jelasnya.

Untuk itu, Danny Pomanto mengajak seluruh pihak, khususnya masyarakat Kota Makassar untuk bersama-sama saling bahu membahu menangani banjir. 
Termasuk mengintruksikan kepada seluruh OPD agar selalu siaga terhadap kemungkinan paling buruk di tengah cuaca ekstrem kali ini.

“Kepada seluruh masyarakat kita harus saling bergotong royong, bahu-membahu, dan jangan saling menyalahkan. Mari saling membantu. Yang terpenting adalah bagaimana penyelamatan keluarga kita, terutama anak-anak dan orang tua kita,” tutupnya.

Berdasarkan pantauan di Blok 8 dan 10 Perumnas Antang,
debit air di Jalan Kecaping semakin tinggi.
Sejumlah warga masih ada yang terisolir, tapi mereka menolak untuk mengungsi. Pertimbangannya, takut rumahnya kemalingan. Ketinggian air bervariasi, mulai 30 cm hingga dada orang dewasa. (rhm)




×


Ribuan Warga Mengungsi, Banyak yang Menolak

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link