MAKASSAR, BKM–Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Sulawesi Selatan Azhar Arsyad mengemukakan bila bimbingan teknik (Bimtek) bagi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi se Sulsel dan Sulbar maupun kabupaten kota diharapkan mampu memperkuat pemahaman teknis dan ideologi bagi para anggota legislatif terkait kerja-kerja kedewanan.
“Harapan kita memberikan kesempatan kepada anggota dewan agar ikut. Karena ini bagian dari evaluasi yang dilakukan DPP,” jelas Azhar Arsyad, pada sambutan Bimtek di Kota Makassar, Selasa (21/1).
Azhar Arsyad yang juga mantan Calon Wakil Gubernur Sulsel itu menyebutkan, Bimtek sangat penting, apalagi tantangan politik masa kini yang penuh ketidakpastian.
“Tentu Bimtek ini sangatlah penting. Karena politik yang kita pahami dulu, putih, kini tidak lagi jelas. Dan tentangan kedepan kian berat,” ujarnya.
Oleh karena itu, Bimtek ini menjadi investasi pengetahuan untuk menghadapi masa depan, terutama bagi generasi muda yang baru bergabung di PKB dan terpilih jadi anggota legislatif.
Menurutnya, fenomena pemilih masa depan akan semakin selektif, memilih orang-orang dengan kapasitas mumpuni.
“Oleh karena itu, kader PKB harus mampu mengandalkan kemampuan sendiri dan berkontribusi kepada masyarakat,” saran Azhar.
Azhar yang pernah tercatat sebagai Ketua Fraksi PKB DPRD Sulsel menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara loyalitas kepada partai dan keberpihakan kepada masyarakat.
Dia menegaskan bahwa, kader PKB harus memahami bahwa politik bukan sekadar untuk kepentingan diri sendiri.
“Akan tetapi, PKB didirikan oleh para ulama untuk membuka ruang pengabdian seluas-luasnya. Berpolitik di PKB adalah ibadah, dan ber-PKB itu berkah,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa kekuasaan bukan sekadar tentang uang atau kepentingan duniawi. Bagi PKB, kekuasaan adalah alat untuk memperjuangkan kepentingan pesantren, anak yatim, dan kaum terpinggirkan.
“Partai lain mungkin mengandalkan uang, tetapi PKB mengandalkan ideologi dan nilai perjuangan,”pungkas mantan Sekjen PB DDI ini. (rif)