MAKASSAR, BKM–Legislator Partai Nasdem DPRD Provinsi Sulsel H. Mahmud menginisiasi pertemuan antara warga dengan Komisi D DPRD Sulsel bidang pembangunan dan infrastruktur.
Ketua Komisi D HA Kadir Halid lalu menerima aspirasi masyarakat kota Makassar yang menjadi langganan banjir setiap tahunnya dalam rapat dengar pendapat (RDP).
Mereka yang datang adalah tokoh masyarakat dari Kecamatan Biringkanaya di wakili oleh M.Amir dan Baim sementara dari Kecamatan Manggala diwakili Erna M.Lau, M.Sabir dan Bayu guna menyampaikan langsung aspirasi apa yang menjadi keresahan masyarakat setiap tahun dengan persoalan banjir yang tidak mampu di tangani oleh pemerintah.
Pada kesempatan tersebut, H. Mahmud mengatakan bahwa dirinya dari Dapil Makassar B rutin turun ke tengah-tengah masyarakat sehingga banyak menyerap aspirasi termasuk persoalan banjir sehingga dirinya berinisiatif untuk menghadirkan tokoh masyarakat bertemu dengan Komisi D agar bisa mendapatkan perhatian dan solusi karena ini merupakan kondisi yang terus berulang setiap tahunnya.
“Tentunya dari Dapil Makassar B ini merupakan sebuah keresahan karena masyarakat setiap tahun menjadi korban banjir karena tidak adanya serapan air. Jadi saya mewakili masyarakat dan membawa tokoh masyarakat untuk menyampaikan langsung aspirasi ke komisi D yang fi hadiri semua stakholder,” katanya. Senin (10/2).
Oleh karena itu, dirinya sangat berharap bahwa apa yang menjadi harapan masyarakat Manggala dan Biringkanaya bisa secepatnya dicarikan solusi karena hal ini juga mengganggu lahan pertanian mereka sehingga pendapatan mereka berkurang karena menurutnya yang seharusnya bisa panen dua kali setahun namun jika banjir datang merendam semua padi di area katimbang dan sekitar TPA antang.
“Kesimpulan rapat komisi D akan melakukan kunjungan ke lokasi dan bakal memfasilitasi ke komisi V DPR RI agar mendapatkan solusi. Tentunya masyarakat mengharapkan jalan keluar,” ujarnya.
Ketua Komisi D DPRD Sulsel Kadir Halid menuturkan bahwa hal ini memang sangat urgent sehingga perlu mendapatkan perhatian lebih cepat meskipun menurutnya tahun ini ada banyak kegiatan yang di efisiensi untuk mendukung program pemerintah pusat.
“Persoalan Banjir memang tidak ada habisnya jika musim penghujan dan harus betul-betul memperhatikan masyarakat yang terkena dampak setiap tahunnya. Ini hal yang sangat krusial. Insyaallah dalam waktu dekat kami akan konsultasikan ke kementerian untuk mencarikan solusi,” pungkasnya. (rif)
