pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Ustaz Gunawan Mustakim, Ketua Pembina PP IDMI

Takwa, Senjata Paling Kuat Hindari Korupsi

DALAM Islam, rasa syukur merupakan hak yang sangat penting karena menjadi bentuk pengakuan bahwa segala nikmat yang diterima berasal dari Allah Swt. Bersyukur juga dapat meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada ridha-Nya.

HADIR menjadi narasumber di studio siniar Obrolan Ramadan Berita Kota Makassar, Ustaz Gunawan Mustakim yang merupakan Ketua Pembina Pengurus Pusat Ikatan Dai Muda Indonesia (PP IDMI) membahas tema yang sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat, yakni terkait dengan kurangnya rasa syukur dil ingkaran para oknum pejabat yang berakhir pada kasus korupsi.

Perilaku Menyimpang Bagi Pejabat, Kurang Uang atau Kurang Syukur? Itu judul yang dibahas Ustaz Gunawan. Menurutnya, sangat penting bagi umat muslim untuk senantiasa mengucapkan kalimat Hamdalah (Alhamdulillah) sebagai ungkapan syukur, dan kalimat terbaik dalam mendulang pahala di bulan suci Ramadan. “Alhamdulillah adalah ucapan terbaik untuk mendulang pahala di bulan Ramadan,” ucapnya.

Ia menuturkan, berbagai kasus korupsi yang tengah viral saat ini membuat masyarakat tersakiti. Mereka merasa telah dibohongi oleh berbagai oknum pejabat.
Menurut Ustaz Gunawan, secara fitrah manusia tidak akan pernah bersyukur, dan akan mengerti tentang kesyukuran saat perutnya berada di liang lahat. “Secara fitrah manusia tidak pernah bersyukur. Lalu kapan bisa bersyukur? Saat perutnya berada di dalam tanah,” tuturnya.
Ia kemudian mengutip sebuah hadis yang bermakna; jika kekayaan sesungguhnya adalah rasa syukur yang ada di dalam hati seseorang. Ia melanjutkan, jika hal yang tidak nampak dari kalangan pejabat saat ini adalah merasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan kepada mereka. “Ini yang kita tidak lihat di pejabat, karena mungkin merasa di atas angin,” imbuhnya.

Dirinya juga menyoroti tentang kondisi hukum yang kini tidak lagi menakutkan. Sehingga dengan kasus korupsi tambang yang berkisar Rp300 triliun yang awalnya hanya mendapatkan hukuman enam tahun, akan membuat masyarakat beranalogi jika korupsi merupakan pekerjaan terbaik untuk dilakukan. Untuk itu ia mendorong adanya efek jera, seperti memiskinkan para koruptor atas perbuatan yang telah dilakukan. “Di dalam hadis nabi mengatakan; Seandainya anakku Fatimah mencuri maka aku sendiri yang akan memotong tangannya,” terangnya.
Ia menyampaikan, hukum harus memiliki unsur kejelasan dalam penerapannya untuk menimbulkan efek jera bagi para pelakunya

. Dirinya mengungkapkan, momentum bulan suci Ramadan dapat menyucikan hati dan iman, sehingga di bulan mulia ini dapat menjadikan hati kembali menjadi bersih serta senantiasa merasa diawasi oleh Allah Swt.
Menurut Ustaz Gunawan, ibadah akan ternoda bila para pemangku kebijakan melakukan tindakan yang menghinakan seperti melakukan korupsi. Oleh sebab itu, sikap takwa menjadi senjata yang paling kuat untuk tidak melakukan tindakan menyimpang seperti korupsi.

Guna menanamkan rasa syukur di kalangan para pejabat, Ustaz Gunawan menyatakan jika hal tersebut juga merupakan tugas para dai. Ia juga dirinya mendorong pembenahan sistem yang melibatkan semua lini. “Karena korupsi ini sudah menjadi lingkaran setan yang melibatkan semua lini yang terjaring dalam satu pola”bebernya

Ustaz Gunawan menekankan bahwa hidup seorang manusia tentunya tidak lama, dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt. Menurutnya, dunia hanyalah tempat persinggahan sehingga iman menjadi pegangan saat memegang harta dan jabatan.
“Dunia hanya tempat transit, bukan tempat tinggal. Dan sebaik-baik harta adalah yang dipegang oleh orang beriman,” kuncinya. (yus)




×


Ustaz Gunawan Mustakim, Ketua Pembina PP IDMI

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link