MAKASSAR, BKM — Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Andi Bukti Djufrie membeberkan banyaknya persoalan yang ditemukan selama dirinya menjabat di instansi tersebut dalam kurun waktu lebih satu bulan.
Hal itu diungkapkan Andi Bukti saat halalbihalal dengan seluruh kepala sekolah lingkup Kota Makassar yang dihadiri langsung Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, Ketua Tim Penggerak PKK Melinda Aksa, dan Pj Sekkot Makassar Irwan Rusfiady Adnan di Gedung LPMP Jalan AP Petta Rani, Rabu (9/4).
Persoalan pertama yang dibeberkan Andi Bukti terkait banyaknya jabatan kepala sekolah yang lowong. “Dari 316 kepala SDN dan 55 kepala SMP, hampir sebagian besar masih diisi oleh pelaksana tugas (plt) dan pelaksana harian (plh),” ungkap lelaki yang juga menjabat Kepala Badan Kesbangpol Kota Makassar itu.
Dia melanjutkan, para plt dan plh kepsek tersebut ada yang sudah menjabat cukup lama. Bahkan ada yang sampai dua tahun.
“Saya tidak tahu kenapa begitu lama dan belum ada aturan yang mengikat sehingga ada yang menjabat satu tahun. Ada bahkan yang dua tahun melaksanakan tugas,” terang Andi Bukti.
Persoalan lain yang dihadapi adalah tingginya angka perceraian di kalangan tenaga pendidik. Andi Bukti mengatakan, selama Ramadan, dia terpaksa harus menandatangani 15 surat perceraian.
“Jadi sekitar sebulan bertugas di Disdik paling banyak saya tanda tangani surat perceraian. Ada sekitar 15 surat perceraian. Jadi masalah, bulan puasa lagi. Tapi saya serahkan pada Yang Maha Kuasa sebelum tanda tangan. Artinya, ternyata di Disdik memang banyak masalah,” tambahnya.
Masalah di Disdik Makassar
-Dari 316 kepala SDN dan 55 kepala SMP, sebagian besar masih diisi oleh plt dan plh.
-Selama Ramadan ada 15 kasus perceraian.
-Ada Laskar Pelangi yang diduga fiktif. Sekitar 30 nama mengantongi SK pengangkatan namun tidak pernah melapor.
-Banyak posisi pejabat eselon III dan IV lowong.
Persoalan lain yang dihadapi adalah banyak tenaga Laskar Pelangi yang kinerjanya buruk. Bahkan banyak yang tidak aktif. Lebih parah lagi, Andi Bukti menengarai ada sejumlah Laskar Pelangi yang fiktif. Pasalnya, sekitar 30 nama mengantongi SK pengangkatan namun yang bersangkutan tidak pernah melapor.
“Kemungkinan ada itu (Laskar Pelangi fiktif). Ada kurang lebih 30 nama. Ada SK tapi tidak pernah melapor, tidak pernah ada orangnya. Berarti harus kita selesaikan juga. Jangan sampai terima gaji, melapor saja tidak pernah. Di mana ditempatkan itu orang,” tegas Andi Bukti.
Bukan hanya itu, berdasarkan laporan dari Kasubag Kepegawaian, ada sekitar 52 Laskar Pelangi yang orangnya jelas, namun malas atau jarang masuk kantor.
“Mereka digaji tapi tidak tahu apa kerjanya. Hanya datang absen terus pulang. Saya akan telusuri semuanya,” beber Andi Bukti.
Diapun minta izin ke Wali Kota Makassar untuk memecat semua Laskar Pelangi yang bermasalah. “Izin Pak Wali, secepatnya kami akan memecat 52 Laskar Pelangi yang bermasalah,” ungkapnya.
Andi Bukti menegaskan, semua sekolah akan disisir dan meminta database pegawai, terutama Laskar Pelangi. “Harus dievaluasi kembali di sekolah-sekolah. Yang mana tidak produktif, sudah selesai. Ketika orangnya tidak ditemukan langsung diberhentikan. Kami akan turun mengecek dan evaluasi. Kalau ada yang ditemukan, kita selesaikan,” ungkap Andi Bukti.
Persoalan lain yang dihadapi saat ini adalah banyak posisi pejabat eselon III dan IV lowong di lingkup Dinas Pendidikan. Dua kepala bidang harus disanksi dan dinonjobkan karena ada persoalan. Belum lagi posisi sekretaris yang kosong karena pejabat sebelumnya memasuki masa pensiun.
Menanggapi banyaknya persoalan yang dihadapi Disdik, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mendukung langkah-langkah strategis untuk pembenahan yang dilakukan oleh Andi Bukti. “Ini merupakan tantangan besar. Bagaimana kita bisa siapkan generasi emas sementara supporting masih berantakan. Kita harus kerja ekstra keras membenahi ini,” tegas lelaki yang akrab disapa Appi ini.
Terkait banyaknya jabatan kepala sekolah yang lowong, Appi berjanji dalam kurun waktu dua bulan akan menuntaskannya. “Saya janji tidak lebih dua bulan, semuanya akan ada di posisi masing-masing. Jadi tidak ada jaminan yang saat ini menjadi plt atau plh akan menjadi defintif. Begitu juga yang defintif, tidak menjamin dia akan tetap di posisinya,” tambah Appi.
Mantan CEO PSM itu akan melakukan assesmen kepala sekolah. Semua yang memenuhi syarat dan berkompeten bisa ikut.
“Kami akan pilih secara fair. Tergantung kompetensi masing-masing. Semua punya peluang. Bukan karena kedekatan, apalagi ada yang bayar-bayar. Kalau ada saya dapat seperti itu, langsung saya pecat,” ancam Appi.
Terkait penertiban Laskar Pelangi yang malas, Appi mendukung semua langkah yang dilakukan Andi Bukti. “Apa gunanya Laskar Pelangi, datang, merokok, digaji. Lebih baik jadi tenaga kebersihan,” tandasnya. (rhm)