PRESTASI membanggakan ditorehkan mahasiswa bernama Kadri. Pia kelahiran Maros 2002 itu berhasil lolos ke ajang bergengsi Akademi Sahur Indosiar (Aksi) Season 9.
Walau hanya sampai di Top 16, prestasi tersebut bukanlah sesuatu hal yang mudah diraihnya. Sebab untuk sampai ke tahap itu ia terlebih dahulu harus merasakan kegagalan sebanyak dua kali.
KADRI terpilih dari ribuan peserta yang mengikuti seleksi ketat dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan kemampuan retorika yang kuat, pemahaman agama yang mendalam, serta gaya penyampaian yang inspiratif, Kadri akhirnya mampu untuk tembus ke Top 16.
Meski begitu, Kadri mengaku sempat tidak menyangka akan bisa lolos. Sebab pada tahun 2019 dan 2022 ia gagal ke tahap selanjutnya. “Nyangka atau tidaknya itu sebenarnya saya sempat down karena yang lolos ini waktu pendaftaran ketiga. Yang pertama kali daftar itu tahun 2019 secara offline. Yang kedua itu saya daftar di tahun 2022 secara online dan ternyata belum berhasil. Nah, setelah itu di tahun ini saya coba daftar kembali Alhamdulillah lolos,” kata Kadri dalam siniar untuk kanal Youtube BKM News.
Mahasiswa yang saat ini mengenyam pendidikan di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) dan mengambil jurusan Akidah dan Filsafat Islam ini termotivasi mengikuti ajang Aksi lantaran suka berceramah.
“Saya mengikuti ajang ini karena kan memang suka ceramah, jadi saya berpikir masak saya tidak kembangkan dan hanya berceramah di situ saja. Makanya saya beranikan daftar di Top Aksi,” bebernya.
Kadri tak memungkiri bahwa dirinya sempat merasa takut dan senang. Sebab ia harus memberikan penampilan terbaik untuk Kabupaten Maros. Di sisi lain, ajang ini juga menjadi cikal bakalnya pertama kali naik pesawat.
“Rasanya itu sempat takut dan senang sih. Takutnya itu karena kan saya membawa nama Kabupaten Maros. Jadi saya pikir apakah saya bisa memberikan yang terbaik. Nah, kalau senangnya itu karena bisa lolos. Apalagi itu saya pertama kalinya naik pesawat,” lanjutnya.
Selain itu, Kadri berujar, walau sedang berkompetisi ia merasakan bahwa dirinya begitu merasakan suasana kekeluargaan yang erat di Top Aksi. Bahkan ia sama sekali tidak merasakan persaingan. (jar)