MAKASSAR, BKM – Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sulawesi Selatan secara virtual, yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, Rabu (9/4).
Mewakili Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, Aliyah Mustika Ilham mengikuti rakor dari Ruang Rapat Wakil Wali Kota di Lantai 2 Balai Kota Makassar.
Dalam rapat tersebut, Aliyah Mustika Ilham menegaskan komitmen Pemerintah Kota Makassar untuk terus memperkuat koordinasi dan sinergi lintas sektor demi mendukung program percepatan penurunan stunting yang menjadi prioritas nasional.
“Kami berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi lintas sektor demi mendukung target nasional dalam menurunkan prevalensi stunting. Ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang masa depan generasi kita,” ujar Aliyah Mustika Ilham.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, dalam arahannya menekankan pentingnya kerja sama solid antarinstansi di seluruh tingkatan, baik provinsi maupun kabupaten/kota.
“Penurunan angka stunting masih menjadi prioritas utama di Sulawesi Selatan. Diperlukan kerja kolektif dan berkelanjutan dari semua pihak,” tegas Fatmawati.
Aliyah Mustika Ilham didampingi oleh sejumlah pejabat Pemkot Makassar, antara lain Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Irwan Bangsawan, Kepala Bappeda Kota Makassar, Zulkifly, dan Kepala Bagian Pemberdayaan Masyarakat, Anshar.
Turut hadir secara virtual dari Kantor TP PKK Kota Makassar, Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, yang juga berperan aktif dalam mendukung program-program edukatif dan intervensi langsung kepada keluarga berisiko stunting.
Rapat virtual ini juga diikuti oleh Kepala Dinas KB Provinsi Sulsel, Kabid DP3A Dalduk KB Provinsi Sulsel, perwakilan Ketua TP PKK Sulsel, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Sulsel, Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sulsel, 24 Ketua TP PKK Se-Kabupaten/kota di Sulsel, serta para kepala daerah atau perwakilannya dari seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Dalam sesi diskusi, masing-masing daerah memaparkan inovasi dan tantangan dalam penanganan stunting. Hal ini menjadi referensi penting dalam memperkuat strategi kolaboratif di lapangan.
Pemerintah Kota Makassar sendiri terus menggencarkan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat, khususnya kepada calon pengantin, ibu hamil, dan keluarga dengan balita. Program ini dilaksanakan secara terpadu melalui Posyandu, Puskesmas, serta kader kesehatan di tingkat kelurahan.
Selain itu, pemanfaatan data by name by address (BNBA) terus dioptimalkan untuk memastikan intervensi program tepat sasaran. Data ini juga menjadi instrumen penting dalam proses monitoring dan evaluasi.
Diharapkan, melalui rapat koordinasi ini, seluruh pemangku kepentingan di Sulawesi Selatan memiliki kesadaran kolektif dan langkah yang seirama dalam upaya percepatan penurunan stunting yang berkelanjutan dan berdampak nyata untuk masyarakat. (rhm)