MAROS, BKM — Tragis nasib yang dialami SQ. Perempuan usia 41 tahun ini meregang nyawa di tangan suaminya sendiri. Ia tewas bersimbah darah usai dianiaya menggunakan alat fitnes jenis barbel.
Peristiwa ini terjadi di Desa Carangki Utara, Desa Lakopancing, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Sabtu (12/4). Kejadian ini pertama kali diketahui oleh anak korban yang terbangun dari tidurnya.
Kapolsek Tanralili Ipda Sulfadly mengatakan, kepala desa setempat yang mengetahui informasi dari anak korban lalu menghubungi pihak kepolisian. Informasi yang diterima itu bahwa korban dalam kondisi bersimbah darah dan juga tengah berkelahi dengan terduga pelaku.
“Awal informasi, Pak Desa ditelepon bahwa awalnya anaknya (korban) yang umur tujuh tahun berlari keluar dari rumah sambil meminta tolong. Katanya itu berdarah mamanya, sementara berkelahi (dengan terduga pelaku). Sambil berteriak itu anaknya,” jelas Ipda Sulfadly.
Selanjutnya, kata Sulfadly, anggota dari Bhabinkamtibmas Polsek Tanralili bersama perangkat desa kemudian mendatangi lokasi kejadian di rumah korban. Namun, saat tiba di lokasi tersebut anggota kembali mendapatkan informasi bahwa terduga pelaku memegang parang dan menebas korban.
“Ada juga yang bilang anak laki-laki korban yang keluar dari rumah berteriak. Dia bilang diparangi mamanya,” tutur Sulfadly.
Karena informasi terduga pelaku yang memegang parang ini, Sulfadly menyebut bahwa anggotanya sempat terhambat untuk melakukan evakuasi. “Makanya, Pak Desa dengan Bhabinkamtibmas agak lama di luar rumah, kurang lebih 10 menit,” sebutnya.
Pihak kepolisian kemudian dibantu oleh pihak desa setempat memutuskan untuk masuk ke dalam rumah korban. Sulfadly mengungkapkan, di dalam rumah itu korban ditemukan sudah tewas bersimbah darah di kamar ruangan tengah.
“Korban berada di tempat tidurnya di ruang tengah dengan kondisi banyak darahnya,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi awal yang diperoleh, disebutkan bahwa korban merupakan suami siri terduga pelaku. Namun, belakangan terungkap bahwa korban dan terduga pelaku telah menikah secara resmi. Hal ini diketahyi setelah dilakukan penggeledahan di rumah korban dan ditemukan buku nikah dari keduanya.
“Untuk nikah siri ini informasi dari keluarga dekatnya, tapi ternyata ada buku nikahnya. Untuk legalitasnya baru di dapat di rumahnya,” jelas Sulfadly. (ari/c)
