BULUKUMBA, BKM — Kapolres Bulukumba AKBP Restu Wijayanto resmi memasuki Mapolres Bulukumba, sejak Jumat (11/4). Mantan Kapolres Pelabuhan Makassar ini, diharap dapat menjalankan tugas dengan baik di Kabupaten Bulukumba. Terlebih lagi, Bulukumba dikenal sebagai daerah dengan dinamika sosial yang cukup ketat. Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjadi salah satu perhatian utama.
Di era digitalisasi, berbagai macam potensi dapat mengancam produktivitas generasi muda. Beberapa pekerjaan rumah (PR) seperti tambang ilegal dan solar subsidi dinilai cukup serius dengan transisi kepemimpinan Polri yang baru di Bulukumba.
Anggota Komisi III DPR RI, Andi Muzakkir Aqil ikut angkat bicara. Legislator Partai Demokrat ini mengakui rotasi di lingkungan Polri sebagai bentuk penyegaran kepemimpinan di setiap daerah.
“Kita fokus pada tantangan masa kini yang menjadi tugas besar Polri, yakni Judi Online (Judol) dan Narkoba. Keduanya menjadi ancaman terbesar bagi generasi muda kita yang menjadi harapan terwujudnya Indonesia emas,” ungkap Andi Muzakkir Aqil kepada BKM, Sabtu (12/4).
Dia menilai selain Judi Online dan Narkoba, Kapolres yang baru harus berani mengambil tindakan dan memastikan seluruh aktivitas ilegal tidak akan berjalan di Kabupaten Bulukumba.
“Beberapa aduan masyarakat aktivitas tambang ilegal galian C, judi sabung ayam, mafia solar subsidi, yang tentu akan banyak merugikan daerah dan masyarakat Bulukumba,” ujar Muzakkir Aqil.
Lebih lanjut, legislator asal daerah pemilihan (Dapil) Sulsel 2 ini, mengungkapkan, situasi Kamtibmas harus menjadi prioritas, memastikan seluruh aktivitas masyarakat bisa berjalan dengan efektif tanpa ada ganguan atau ancaman.
“Kepada Bapak Kapolres Bulukumba, selamat bertugas dan selamat mengabdi untuk kemajuan ummat dan bangsa,” jelas Muzakkir Aqil.
Sekadar diketahui, AKBP Restu Wijayanto menjabat Kapolres Bulukumba menggantikan AKBP Andi Erma Suryono yang kini menjabat Wakapolrestabes Makassar. Keduanya serah terima jabatan (Sertijab) yang dipimpin oleh Kapolda Sulsel di Aula Mappaodang Mapolda Sulsel, Rabu (9/4). (ful)
