MAKASSAR, BKM — Pemerintah Provinsi bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong Sulsel menjadi bandara perairan utama di Indonesia timur. Hal ini dikarenakan Sulsel punya banyak dan luas daerah kepulauannya, sementara bandara perairan ini bisa memfasilitasi penerbangan seaplane yang sandar di air.
“Sulawesi ini kan punya banyak pulau, jadi cocok untuk seaplane,” kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Makassar Capt. Sahattua P. Simatupang usai rapat dengan Gubernur Sulsel, di Rujab Gubernur Sulsel, beberapa waktu lalu.
Bandara perairan ini nantinya akan dipusatkan di kawasan Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar. Fasilitas ini nantinya tidak hanya melayani penerbangan untuk seaplane, tapi juga pesawat amfibi dan sejenisnya.
Bandara perairan itu akan dinamakan Dermaga Hasanuddin.
“Spesifik yang akan dibangun itu adalah Dermaga Hasanuddin, dan akan menjadi terminal amfibi. Bisa seaplane, flying boat, amfibi. Tempat lain masih perlu kita studi,” ucap Capt. Sahattua.
Terkait rute penerbangan, sejumlah destinasi wisata yang memungkinkan sudah dalam kajian. Termasuk rute dari Makassar menuju pulau-pulau seperti Samalona, Karampuang, Pangkep dan Selayar.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel Erwin Terwo menyebut, anggaran untuk subsidi seaplane sudah siap. Dia menegaskan, anggaran itu sudah diakomodir dalam APBD. Namun, ia tidak menyebut berapa anggaran yang disiapkan.
Meski demikian, Erwin bilang bahwa anggaran untuk perancangan detail engineering design atau DED dianggarkan senilai Rp1,8 miliar.
“Jadi pada prinsipnya apa yang disampaikan oleh Pak Gubernur sangat merespon seaplane. Beliau mengharapkan supaya seaplane ini berjalan secepatnya. Biaya perencanaannya itu DED sudah disiapkan. Sudah ditetapkan kurang lebih Rp1,8 miliar,” katanya, Minggu (20/4).
Terkait hal itu, lanjut Erwin, pihaknya akan melakukan kunjungan ke Banyuwangi guna melihat langsung seperti apa penerapan seaplane di sana yang menjadi bandara pelatihan seaplane.
“Kita bersama tim akan segera mengunjungi Banyuwangi, bandara pelatihan di sana. Nanti kita melihat pesawat seaplane itu yang mana, modelnya bagaimana. Kalau memang sudah ada persetujuan dari kementerian dalam hal ini, muncul kemungkinan nanti akan segera kita bawa pulang pesawatnya,” terangnya.
Bahkan, menurut Erwin Terwo, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman telah melakukan rapat dengan berbagai pihak, termasuk Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Makassar serta Otoritas Bandara.
Perencanaan proyek ini sudah sampai di gubernur. Anggaran DED pun disiapkan untuk memuluskan perencanaan proyek.
”Nantinya DED menjadi dasar dalam penentuan anggaran pelaksanaan proyek tersebut. Subsidi penerbangan juga akan disiapkan. Ini menjadi stimulus awal penerbangan yang menghubungkan antarpulau,” jelasnya. (jun)